Kini, pada penghujung kepala dua, Dia suguhkan kejutan manis. Bak magis. Seseorang yang tak pernah kusangka hadir membuai rasa. Ia tawarkan kehidupan yang penuh warna. Pesonanya tak mampu kutolak. Akhirnya, kami sepakat untuk memperpendek jarak. Buah dari kesabaran memang luar biasa, hingga aku tak mampu berkata-kata.
Untukmu sang pengobat luka, terima kasih telah berkenan singgah.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!