Mohon tunggu...
Nurkhalifah
Nurkhalifah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi main voly

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Konsep Dasar Teori

23 Desember 2023   11:34 Diperbarui: 23 Desember 2023   11:36 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

     Pendekatan Bruner terhadap belajar didasarkan pada dua asumsi (Rosser, 1984). Asumsi pertama ialah perolehan pengetahuna merupakan suatu proses interaktif berlawanan dengan para penganut teori perilaku, Bruner yakin bahwa orang belajar berinteraksi dengan lingkungannya secara aktif perubahan tidak hanya terjadi dilingkungan, tetapi juga dalam orang itu sendiri. Asumsi kedua ialah orang mengontruksi pengetahuannya dengan menghubungkan informasi yang masuk dengan informasi yang disimpan yang diperoleh sebelumnya suatu model alam menurut dia. Model Bruner ini sangat mendekati struktur kognitif Ausubel. Setiap model seseorang khas bagi dirinya. Dengan menghadapi berbagai aspek pada lingkungan kita, kita akan membentuk suatu struktur atau model yang mengizinkan kita untuk mengelompokan hal-hal tertentu atau membangun suatu hubungan diantara hal-hal yang telah kita ketahui. Dengan model ini kita dapat menyusun hipotesis untuk memasukkan pengetahuan baru ke dalam struktur-struktur kita dengan memperluas struktur-struktur itu atau dengan mengembangkan struktur atau substruktur baru dan mengembangkan harapan-harapan tentang apa yang akan terjadi. Dalam proses hidup - berinteraksi dengan lingkungan-orang mengembangkan model dalam suatu sistem koding untuk menjadikan alam 7 9

sebagaimana yang ketahuinya. Kita dapat membayangkan struktur ini sebagai suatu lemari map yang besar sekali dengan banyak laci dan map dalam setiap lacinya. Manusia mempunyai kapasitas untuk mengatasi lemari ini dengan menyimpan segala yang dimasukkan ke dalamnya sebagai waktu yang lama. Pendekatan Bruner dalam belajar dapat diuraikan sebagia suatu pendekatan kategorisasi. Bruner beranggapan bahwa semua interaksi kita dengan alam melibatkan kategori-kategori yang dibutuhkan sebagai pemfungsian manusia. Tanpa kategori-kategori kita harus mempunyai suatu laci dalam lemari map kita untuk setiap objek, benda, dan gagasan dalam pengalaman kita.

      Menurut Bruner ialah kategori-kategori dapat membawa kita ke tingkat yang lebih tinggi daripada informasi yang diberikan. Kita menentukan objek-objek dengan mengasosiasikan objek itu dengan suatu kelas. Bila kita mengklasifikasikan suatu objek, kita pengaruhi objek itu dengan sekumpulan sifat, atribut krisis, dan hubungan-hubungan. Kita melakukan hal ini melalui hal inferensi, menentukan lebih banyak daripada yang kita peroleh langsung dari objek itu. Jadi, Bruner beranggapan bahwa belajar merupakan pengembangan kategori-kategori dan pengembangan suatu sistem pengodean. Berbagai kategori saling berkaitan demikian rupa. Sehingga setiap individu mempunyai model yang unik tentang alam.

 c. Belajar Sebagai Proses Kognitif

     Bruner mengemukakan bahwa, belajar melibatkan 3 proses yang berlangsung hampir bersamaan. Ketiga proses itu ialah (1) memperoleh informasi baru, (2) transformasi informasi, (3) menguji relevansi dan ketetapan pengetahuan. Contoh informasi baru misalnya, seseorang telah mempelajari bahwa darah itu beredar baru ia belajar secara terperinci mengenai sistem peredaran atau sistem sirkulasi darah. Dalam transformasi pengetahuan seseorang memperlakukan pengetahuan agar cocok atau sesuai dengan tugas baru. Jadi, transformasi menyangkut cara kita memberlakukan pengetahuan, apakah dengan cara esktrapolasi atau dengan mengubah menjadi bentuk lain. Bruner mempunyai 2 prinsip. (1) pengetahuan seseorang tentang alam didasarkan pada model-model

tentang kenyataan yang dibangunnya, (2) modal-modal semacam itu mula- 4G 11 mula diadopsi dari kebudayaan seseorang, kemudian model itu diadaptasikan pada kegunaan orang bersangkutan.

Menurut Bruner ada 3 pende wasaan pertumbuhan intelektual atau pertumbuhan kognitif seseorang yaitu sebagai berikut:

 1) Pertumbuhan intelektual ditunjukkan oleh bertambahnya ketidaktergantungan respon dari sifat stimulus.

2) Pertumbuhan intelektual bergantung pada bagaimana seseorang menginternalisasi peristiwa-peristiwa menjadi suatu sistem simpanan yang sesuai dengan lingkungan.

 3) Pertumbuhan intelektual menyangkut peningkatan kemampuan seseorang untuk berkata pada diri sendiri atau pada orang lain dengan perrtolongan kata-kata atau simbol-simbol megenai apa yang dilakukannya atau akan dilakukan.

     Hampir semua orang biasa melalui penggunaan tiga sistem untuk menyatakan kemampuannya secara sempurna. Ketiga sistem keterampilan itu ialah: enaktif, ikonik, dan simbolis. Cara penyajian enaktif ialah melalui tindakan, jadi bersifat manipulatif. Dengan cara ini seseorang mengetahui suatu aspek kenyataan tanpa menggunakan pikiran atau kata- kata. Sedangkan cara penyajian ikonik didasarkan pada pikiran internal. Pengetahuan disajikan oleh sekumpulan gambar yang mewakili suatu konsep, tetap tidak mendefinisikan sepenuhnya konsep itu. Cara penyajian simbolis menggunakan kata-kata atau bahasa penyajian simbolis dibuktikan oleh kemampuan seseorang yang lebih memperhatikan proporsi atau pernyataan daripada objek, memberikan struktur hirarkis pada konsep-konsep, dan memperhatikan kemungkinan-kemungkinan alternatif dalam suatu cara yang bersifat kombinasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun