Mohon tunggu...
Nur Jannah
Nur Jannah Mohon Tunggu... Guru - Guru Penulis

Hobi membaca fenomena dan menulis alam, memasak, travelling dan merencanakan masa depan anak negeri

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Buma dan Duma

27 Maret 2023   06:18 Diperbarui: 27 Maret 2023   06:26 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Anak-anak, ayo segera sembunyi dalam rumah," teriak para ayah dan ibu kupu-kupu dengan panik dan takut.

Duma dan Buma pun segera terbang menuju rumah orang tua masing-masing.

Tetapi sayang, Buma yang baru belajar terbang pun tertangkap oleh salah satu kucing liar itu. Ayah dan ibu kupu-kupu sangat sedih tetapi mereka tak bisa berbuat apa-apa. Hanya mampu bersembunyi semakin dalam.

Tiba-tiba Duma marah melihat itu. Ia segera terbang keluar rumah.

"Duma, mau ke mana kamu?" teriak ibunya.

"Aku ingin menyelamatkan sahabatku, Bu," balas Duma berteriak pula.

Ayah ibu kupu-kupu membeku. Mereka tak mampu melarang Duma. Akhirnya mereka pun hanya dapat berdoa semoga Duma Dan Buma selamat.

"Hei, kucing jelek, lepaskan sahabatku," teriak Duma.

Kucing yang menangkap Buma menoleh ke asal suara. Ia merasa terganggu dengan dengung sayap Duma di telinganya.

"Ayo segera lepaskan. Mau kau apakan sahabatku?" teriak Duma lagi.

Dengan gagah berani, Duma terus terbang mengitari kepala sang kucing hutan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun