"Iya. Kakek juga bisa membuat undangan dari kertas tebal yang dihias dan ditulis dengan indah. Tulisan kakek tidak kalah loh dengan cetakan pabrik. Betul tidak, Nek?" tanya Kakek.
Nenek terkekeh.Â
"Ya, benar. Kakek dulu pernah bekerja di percetakan. Kamu beli saja perlengkapan yang lain." Nenek segera menghitung bahan untuk membuat kue.
Sukurlah kakek dan nenek mau turut direpotkan.
Tepat di hari yang dinanti, bapak dan ibu Rizki menghias ruang tamu dengan sederhana. Aku sudah mengenakan celana panjang dan kaus berwarna kuning cerah dan Rizki pun sudah tampak tampan dengan baju kemejanya. Sedangkan Reva mengenakan gaun yang sangat indah.
Kemudian kakek dan nenek datang membawa kue ulang tahun yang sangat sederhana.
Reva tampak gembira. Acara berlangsung sederhana. Di tengah acara, bapak Rizki memimpin doa. Semua memeluk Reva. Reva tampak sangat bahagia.Â
Aku dan Rizki berpandangan sambil melemparkan senyum. Ternyata pesta ulang tahun tak melulu harus mengeluarkan banyak biaya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H