Mohon tunggu...
Nur Jannah
Nur Jannah Mohon Tunggu... Guru - Guru Penulis

Hobi membaca fenomena dan menulis alam, memasak, travelling dan merencanakan masa depan anak negeri

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Anak Laut

24 Maret 2023   00:38 Diperbarui: 24 Maret 2023   00:48 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Seekor kepiting kecil berhasil dijeratnya tetapi anak kepiting itu berhasil lari dan mencapit jari Biyan saat temanku itu akan menaruhnya di kaleng. 

Sesaat kemudian Biyan tertawa terbahak-bahak. Dicapit anak kepiting memang sakitnya hanya sebentar. Tadi Biyan hanya kaget saja. Ia menertawakan dirinya sendiri saat tadi meringis kesakitan. Aku pun jadi tertawa dibuatnya.

Setelah beberapa saat, kami berhasil mengumpulkan beberapa anak kepiting. Kami pun pulang dan aku lantas menyerahkannya pada bunda. Biasanya anak kepiting akan dikukus begitu saja di atas dandang. Setelah matang dapat dijadikan lauk dengan dibumbui saos sambal.

Aku bahagia menjadi anak Cilincing. Desa kecil di pinggiran Teluk Jakarta.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun