Mohon tunggu...
Nur Jannah
Nur Jannah Mohon Tunggu... Guru - Guru Penulis

Hobi membaca fenomena dan menulis alam, memasak, travelling dan merencanakan masa depan anak negeri

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Anak Laut

24 Maret 2023   00:38 Diperbarui: 24 Maret 2023   00:48 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Hai, Arya!" teriakku.

Arya sedang membantu ayahnya membersihkan perahu. Ia menoleh ke arah kami.

"Hai, mau ke mana kalian?" tanyanya sambil mengelap sisi perahu yang indah itu.

"Macing kepiting yuk," ajak Biyan.

"Aku ingin ikut, tapi sekarang sedang membantu ayahku, nanti sore ayahku akan turun mencari ikan lagi. Lain kali saja ya," sahut Arya.

"Oh ya sudah kalau begitu," sahutku.

Kami pun meneruskan perjalanan.

Sampai di tepi laut Cilincing kami menyandarkan sepeda dan mengikatnya pada sebatang pohon palem yang banyak berjejer di sepanjang dam. 

Pantai Cilincing saat ini sebagian sudah diberi dam setinggi kira-kira sepuluh meter. Padahal kata bunda, dulu pantai Cilincing berpasir putih. Tak kalah indah dengan Pantai Anyer atau Pangandaran. 

"Aduh ... aduh ...." 

Tiba-tiba kudengar suara Biyan meringis kesakitan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun