"Dadah om!" Seru Ranti dan Dita dari depan pintu. Lelaki itu melambaikan tangannya.
"Besok ke sini lagi ya, Om?"
"Wah nggak bisa, rumah Om jauh. Makasih ya, Adik-adik. Jaga mama kalian ya."
"Iya, Om."
Ia menjemput sang pasangannya yang tersesat di lautan. Mereka pun terbang ke arah bayangan gunung yang menjulang di kejauhan sana. Diiringi keciap empat ekor anak camar. Sang camar berdiri gagah menatap biru lazuardi, sebelah sayapnya yang patah menepuk dadanya sendiri.
TAMAT
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H