"Tunggu, Mbak, saya carikan obat." Pemuda itu membeli sebuah obat luka di warung terdekat. lalu dengan cekatan ia membantu mengobati luka wanita itu.
"Rumahnya jauh nggak, Mbak? Biar saya antar." Lelaki muda itu mengumpulkan barang belanjaan yang sempat tercecer. Sang wanita menurut saja karena menurutnya lelaki itu harus bertanggung jawab dengan perbuatannya, dan setelah diperhatikan wajahnya pun lumayan tampan.
Didukungnya Sang camar yang menyangkut di dahan. Ia didekatkan kepada anak-anaknya. Beberapa waktu sayapnya yang luka itu diludahi oleh sang elang. Hingga camar mampu mengepakkan kembali sayapnya.Â
Tiba-tiba dari arah biru lazuardi seekor elang betina terbang ke sarang.Â
"Yang, kamu gimana sih, katanya mau jemput aku. Malah duduk santai-santai di sini? Sudah siang ini."
"Loh, kok tahu aku ada di sini?"
"Tuh diantar sama ibu warung."
"Oh."
"Mas sudah. Saya terima kasih sudah diantar pulang."
"Sekali lagi maaf ya, Mbak." Wanita itu mengangguk.
Keduanya pun pergi . Sang wanita memandangi wanita muda yang kini membonceng dan memeluk pinggang si pria. Pria itu menoleh sebelum menyalakan motornya.