"Silakan saja, Bu. Semoga ibu lekas memberi jawaban supaya anak ibu segera mendapat tindakan."
"Sebentar ya, Dok. Saya telepon suami."
Para dokter itu tak menunggu lama sebab Rinto menjawab dengan ya. Miranti pun tersenyum pada mereka. Dan mereka pun balas mengangguk sambil tersenyum pula.
***
Pukul 03.00 dini hari.
Miranti terbangun oleh suara lemah Lana.
"Bu ... tadi ... Lana ... mimpi ...."
Diusapnya peluh yang memenuhi wajah Lana. "Iya, Nak. Mimpi apa?" tanyanya.
"Terbang ... ke langit ... naik awan ...," suara Lana terputus-putus. "Lana ... ketemu ... bintang ..., ada ... yang ... terang ... sekali, Bu ...."
Ibu mengusap kepala Lana. Hatinya rontok mendengar suara putrinya tersengal-sengal tak karuan. Matanya mulai berkaca-kaca.
"Namanya ... kejora ... dia baik ... sekali ... mengajak ... kami-kami ... yang tersesat ... untuk bermain ... bernyanyi ... berlari ... dan menari ...."