"Cepat, Nak. Kasihan kakak di rumah sakit."
Bocah itu pun hanya diam dan semakin mempercepat langkahnya.
Kondisi terakhir perut Lana buncit seperti wanita hamil. Tubuhnya sudah tak berdaging. Tulang pipinya menonjol dengan seluruh kulit berwarna kuning pucat. Besar tubuhnya tidak menunjukkan usianya. Penyakitnya membuat ia tak dapat tumbuh berkembang dengan normal seperti anak kebanyakan. Dan kalau saja tidak sakit, ia seharusnya sudah duduk di bangku kelas enam sekolah dasar.
Rinto menyambut mereka dengan wajah kusut. Miranti segera menuju ruang tindakan.
"Bagaimana kondisi anak saya, Dokter?" tanyanya pada seseorang berjas panjang putih.
Lelaki itu memperbaiki letak kacamatanya.
"Ibu harap bersabar. Tim kami masih bekerja di dalam. Saat ini lambungnya juga bengkak. Bahkan urat lambungnya mengalami varises."
Bagai menginjak awan kala mendengar penjelasan dokter. Membayangkan penderitaan yang harus dialami putrinya.
"Ibu banyak berdoa ya?" lanjut dokter lagi.
Brak!
Pintu ruang tindakan ditutup. Selain dokter dan petugas, siapa pun dilarang memasukinya.