Pencarian visual Ohman
Beberapa studi pencarian visual telah mengamati bahwa stimuli emosional dideteksi lebih cepat ketimbang yang netral. Ohman dan Mineka (2001) berpendapat bahwa ini karena ada suatu jalur rasa takut dalam otak yang berkembang secara spesifik untuk mengarahkan perhatian ke situasi-situasi yang secara potensial mengancam nyawa dengan memfasilitasi persepsi stimuli yang mengancam. Efek ini lebih kuat pada stimuli negatif, seperti wajah merah, ketimbang pada stimuli positif (misalnya, Eastwood, Smilek & Merikle, 2001).
Emosi dan penyelesaian masalah
Dalam salah satu dari sedikit studi yang menguji pengaruh emosi positif dan negatif terhadap penyelesaian masalah, Gasper (2003) meminta para peserta untuk membentuk kata-kata yang terdiri dari 4 atau 5 huruf yang diambil dari sederet huruf. Ia menemukan bahwa para peserta yang diminta untuk menulis tentang peristiwa bahagia lebih fleksibel dalam penalaran mereka ketimbang mereka yang menulis tentang peristiwa menyedihkan.
Meski demikian, kelompok “sedih” lebih mungkin mengubah respons mereka untuk menggunakan strategi-strategi baru bila ada bukti yang menunjukkan bahwa strategi mereka saat ini tidak berhasil, sedangkan kelompok bahagia lebih mungkin untuk mengubah strategi secara spontan. Sejalan dengan itu, Isen, Daubman, dan Nowicki (1987) menemukan bahwa suasana hati sedih mendorong atensi lebih besar pada data ketimbnag suasana hati bahagia.
Berdasarkan uraian di atas model yang diusulkan dari best practice ini adalah :
Gambar 2. Model yang diusulkan
Penerapan aplikasi kode QR telah diterapkan di dunia pendidikan dengan hasil secara ringkat dapat dirinci di bawah tabel berikut ini :
Tabel 1. Riset Aplikasi Kode QR pada dunia pendidikan
No
Judul