Mohon tunggu...
Nur Janah Alsharafi
Nur Janah Alsharafi Mohon Tunggu... Konsultan - Seorang ibu yang menyulam kata dan rasa dalam cerita

ibu 4 anak dengan sejumlah aktivitas . Tulisan-tulisan ini didokumentasikan di blog saya : nurjanahpsikodista.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen | The Chameleon

24 Desember 2018   18:37 Diperbarui: 25 Desember 2018   09:28 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sajadah Srikunti basah, basah oleh tangis kepasrahan mahluk pada sang khaliq. Komat kamit mulut berdoa, komat kamit hati berdoa. Srikunti hadirkan kepapaan seorang hamba di depan sang Maha pencipta.

"Kuatkan aku ya Allah, kuatkan hamba ya mujibas saailiin"

"Tegarkan hamba ya Robbi, tegakkan hambamu ini"

Wajah Bima menyemangati hidupnya. Sosok Bima tetap terpatri di hatinya. Tak hanya ia yang berdoa, di lapis lapis negri ikut kumandangkan doa dan harapannya. Srikunti terus kucur doa doanya. Ia yakin, sang Khaliq telah janjikan skenario terbaik dalam perjalanan hambanya.

"Sesungguhnya, hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupan pahala mereka tanpa batas" (Q.S. Az-Zumar: 10)

Tulisan ini pernah dimuat di Plukme

Batam, 9 Juli 2018 Jam 00.40

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun