Mohon tunggu...
Nur Janah Alsharafi
Nur Janah Alsharafi Mohon Tunggu... Konsultan - Seorang ibu yang menyulam kata dan rasa dalam cerita

ibu 4 anak dengan sejumlah aktivitas . Tulisan-tulisan ini didokumentasikan di blog saya : nurjanahpsikodista.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen | The Chameleon

24 Desember 2018   18:37 Diperbarui: 25 Desember 2018   09:28 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Terlalu lekat lem perekat mereka berdua"

"Ini tak bisa dibiarkan"

"Ini tak bisa didiamkan"

Raja Iblis tertantang dengan kebaikan yang ada, terganggu oleh paduan dua insan yang menyatu.

"Matrim, kau perempuan cantik dan muda. Taklukkan Bima dan kirim ia ke neraka. Biarkan tercabik seantero negri, biarkan terusik cinta mereka berdua yang sejati"

Dewi Matrim, prajurit raja Iblis mendapat perintah tak terbantah. Matrim adalah perempuan muda yang cuma punya kiblat dunia semata. Ia hanya pikirkan duduk di puncak istana, bermandi harta di sekujur jiwa dan raganya. Matrim , telah putus rasa. Ia juga telah cincang habis emosinya. Baginya kemenangan sejati adalah manakala ia di puncak tinggi tertawa dan memuaskan nafsu serakah raja Iblisnya. Matrim adalah realita, ia berada bisa di kiri atau kanan kita. Ia ada, mesk seperti tiada. Ia dewi jelita, sekaligus setan betina yang berbahaya. Otaknya berisi chip perampok kuasa, chip yang dicipta oleh raja Iblis untuk taklukkan dunia. Mata Matrim merah darah, giginya putih rapih menggeretak, betisnya mulus hanya kenal fulus. Matrim mengangguk, Matrim menyembang rajanya.

"Siap, daulat tuanku raja"

4

Dewi Matrim, lancarkan panah cintanya pada Bima. Ia bidik melalui panah nyata, ia bidik melalui panah maya. Pada awalnya gagal, namun pasrah tak pernah ada dalam kamusnya. Dewi Matrim adalah sejatinya iblis betina, ia tak akan menyerah. Ia celup panah cintanya dengan seribu aji bunga melati. Ia ukup dengan ratus setanggi wangi bungkus seolah cinta suci. Ia dendangkan tembang seolah tembang tulus kasih sejati. Mata merah Dewi Matrim ditutup dengan softlens bening mata suci. 

Dewi Matrim terbang di hadapan Bima, menjadi Dewi kayangan. Dewi kayangan yang turun dari 'surga indah' dengan bunga cinta wangi dan tembang merdu mengusik hati. Hati Bima luluh, pertahanan Bima runtuh. Kelelakian Bima pasrah dengan raungan asmara Dewi Matrim, sang iblis betina.

Tiba-tiba Bima bernyanyi yang bukan lagunya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun