"Kalsium? Apa?" Saya tidak mengerti.
"Ituloh semen putih, kemarin saya beli mau buat meratakan tembok,"Paklik menunjuk kulkas.
Â
"Ini?" Tanganku gemetar memegang bungkusan plastik yang saya kira tepung terigu tadi.
"lho kok sudah dibuka? Â Paklik belum memakai sama sekali , lho," katanya heran.
Dengan tangan gemetar saya mengambil kembali semua bakwan yang sudah matang, saya masukkan ke dalam kresek hitam.
"Lho, mau dibawa keman bakwannya, sini saya pake sarapan."
"Anu, Paklik bakwannya pait, keliru tepung." Bakwan sekresek saya buang di tempat sampah.
"lha terus sekarang ini sarapan cuma pake sayur asem, thok?" Paklik sepertinya gusar dengan tingkah laku saya.
Walah, maaf Paklik.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI