Mohon tunggu...
Nurifah Hariani
Nurifah Hariani Mohon Tunggu... Guru - Guru yang suka membaca dan senang berkhayal

Guru di sebuah sekolah swata di kota Malang, sedang belajar menulis untuk mengeluarkan isi kepala, uneg-uneg juga khayalan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Bakwan Jagung (Ora) Uenak

24 Januari 2025   19:33 Diperbarui: 24 Januari 2025   19:33 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Resep bakwan jagung kredit ASTRO

"Lha arepe digowo nangdi bakwane, kene tak incipi gae sarapan."

"Anu Paklik, bakwane pait, kliru tepung." Bakwan sakkresek tak buang ndik tempat sampah.

"Lha terus sarapan karo jangan asem thok, ta?" Suarane Paklik saka njero omah.

Walah pangapunten Paklik.

Versi Bahasa Indonesia

Sebenarnya rumah saya tidak di pelosok, masih di kota tapi di pinggiran. Jika ke sekolah harus naik angkot oper dua kali. Itu saja berangkatnya harus pagi-pagi sekali, karena jika kesiangan tidak akankebaian angkot. Pak sopir lebih suka membawa karyawan daripada pelajar yang ongkosnya hanya separo.

Karena itulah saya menumpang kepada Paklik yang rumahnya ada di tengah kota. Jika berangkat sekolah saya bisa membonceng Bulik yang mengajar di dekat sekolah saya.

Paklik dan Bulik sama-sama menjadi guru. Paklik mengajar di SMK, Bulik di SMP. Keduanya sibuk, libur hanya di tanggal merah saja. Meskipun begitu oekerjaan rumah beres meski tidak ada pembantu. Lha sekarang 'kan jaman praktis, mau mencuci ya ada mesin cuci, masak pun tak repot karena sudah banyak bumbu jadi.

Paklik itu orangnya rajin, ada saja yang dikerjakan jika sedang libur. Seperti hari Ahad kemarin, sejak pagi ia sudah memakai baju seperti tukang. Ia memakai kaos oblong lengan panjang lalu dirangkap dengan kaos lengan pendek, memakai topi lebar, celana training dan sepatu boots.

"Mau kerja  dimana, Kangmas?" tanya Bulik sambil menahan tawa.

"Itu loh tembok sudah banyak yang mengelupas catnaya, maunya saya ratakan, lalu dicat lagi," jawab Paklik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun