"Memang bisa?"
"Ya bisalah, tetanggaku tukang, kok."
Saya jadi pengin tertawa, punya tetangga tukang saja kok bangga.
Bulik yang sudah memakai kostum senam, berangkat sambil menahan tawa. Sepertinya tidak percaya jika suaminya bisa menukang.
"Masak sayur asem dan menggoreng bakwan jagung saja, Yen. Semua bahannya ada di kulkas,"pesan Bulik tadi sebelum berangkat.
 Wah, gampang! Sayuran dicuci lalu dipotong-potong, kacang panjang, manisa, dan kobis. Lalu memasak air sampai mendidih, sayur dan bumbu jadi dimasukkan. Jika kurang asin tambah garam. Biar tambah sedap dan nyamleng, beri saja micin sepucuk sendok teh. Pasti maknyuss!
Â
Membuat bakwan jagung juga gampang. Jagung muda disisir saja agar tetep chruncy. Lalu dicampur dengan tepung bakwan yang iklannya dibintangi Nagita Slavia. Katanya tepung ini akan membuat bakwan jagung renyah di luar lembut di dalam. Apa iya?
Setelah semua siap, langsung digoreng. Minyak gorengnya secukupnya saja tidak usah banyak-banyak, malah je! Gorengan pertama bakwannya hancur. Bisa jadi karena kurang tepung atau terlalu banyak air. Padahal tepung bakwannya sudah habis. Hm, tambah tepung terigu biasa sepertinya tidak apa-apa. Kebetulan di atas kulkas ada tepung seplastik. Bentuknya seperti tepung biasanya, tapi seperti ada wangi-wanginya dan di tangan seperti licin. Ah, gak papa, mungkin ini tepung baru. Tidak ada label di bungkusnya, polosan. Mungkin Bulik beli tepung curah kiloan.
Tepungnya saya campurkan di adonan lalu lanjut menggorang. Welah, betul tepungnya pas, bakwannya b erbentuk tetapi seperti ada bau-bau aneh . Wangi-wangi gimana gitu.
"Yen, tolong ambilkan kalsium di atas kulkas," teriak Paklik