"Bereskan!" titahnya tegas.
Siap Umik!
Aku melirik ke arah lemari yang masih terbuka. Ia masih disana. Tak bergeming. Bisa apa ia? Hanya boneka. Menantangku? Katanya ia susah disuruh pergi. Ia akan menyusup ke dalam mimpi-mimpi dan merampok perasaan. Dasar penghianat! Tak akan kubiarkan. Aku tahu caranya membuatnya minggat. Bismillah!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!