“Dirga? Apa maksud kamu?” Tanya Dara terkejut.
“Sebenernya aku sudah suka kamu dari lama. Tapi baru kali ini aku berani mengatakannya. So, do u be my girlfriend?” Tanya Dirga sembari berlutut di hadapan Dara.
Dara tak menyangka hal ini akan terjadi. Dirinya memang selalu bersama Dirga, tetapi Dara tidak tahu apabila selama ini Dirga menyimpan perasaan kepadanya. Lalu, tanpa berbasa-basi lagi Dara menerima pernyataan Dirga, karena dari lubuk hatinya yang dalam, dirinya juga menyayangi Dirga.
**
Waktu berlalu begitu cepat. Dirga kembali ke tempat ini untuk kesekian kalinya. Namun, berbeda dengan kedatangannya kali ini. Dirga akan merayakan ulang tahun kekasihnya itu.
“Hai cantik, kita bertemu lagi. Selamat ulang tahun ya.....” Ucap Dirga yang kemudian tetap hening dan tidak berbalas. Di depan pusara sang pujaan hati. Ya, Dara meninggal karena pesawat yang ditumpanginya mengalami kecelakaan. Dirga sempat depresi karena kejadian tersebut, tetapi Dirga dapat pulih kembali karena ia sempat menyampaikan perasaannya kepada Dara. Dari mulai hari itu dan seterusnya, Dirga hanya dapat mengingat Dara dan segala kenangannya.
“Sampai bertemu lagi dalam keabadian Dara,” ucap Dirga sembari mengecup batu nisannya.
***