Mohon tunggu...
Nurhabibah
Nurhabibah Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa

pelajar

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Intelektual Palestina Ismail Raji Al Faruqi

12 Juni 2023   09:20 Diperbarui: 12 Juni 2023   09:55 299
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Riwayat Hidup Ismail Raji Al Faruqi

Ismail Raji Al Faruqi lahir pada 1 Januari 1921 di (Palestina) dan meninggal dunia pada tanggal 27 Mei 1986 di rumahnya. Ayahnya bernama Abd al Huda al Faruqi adalah seorang hakim muslim yang sangat patuh pada agamanya. Al Faruqi memperoleh pendidikan agama melalui guru – gurunya di pondok pesantren setempat. 

Pendidikan dasar nya di mulai dari pendidikan dirumah, mesjid, dan madrasah. Lalu pendidikan menengah di College des Ferese,  Libanon yang menggunakan bahasa perancis sebagai bahasa pengantar nya, kemudian di American University, Beirut, jurusan filsafat, pada 1941, setelah memperoleh gelar  Bachelor of Arts (BA), ia bekerja sebagai pegawai pemerintah (PNS) Palestina di bawah mandat Inggris. 

Setelah itu empat tahun kemudian, karena kerja dan kepemimpinannya yang menonjol, AL Faruqi di angkat sebagai Gubernur di provinsi Galelia, Palestina, tepatnya pada usia 24 tahun 1945. Namun, nyatanya jabatan ini tidak lama di pegangnya, karena pada tahun 1947, provinsi tersebut jatuh ketangan Israel sehingga ia hijrah ke Amerika. 

Setelah satu tahun di Amerika, Al Faruqi kemudian melanjutkan studinya di Indiana University sampai akhirnya mendapatkan gelar Master dalam bidang filsafat, tahun 1949. Dua tahun kemudian, ia memperoleh gelar Master kedua dalam bidang yang sama dari Universitas Hardvard. Tahun 1952, Al faruqi mendapat gelar Ph.D dari Universitas Indiana, dengan disertasi judul On Justifying the God; Metaphysic and Epistemology of Value (Tentang Pembenaran Tuhan, Metafisika dan Epistemologi Nilai). Namun, karena yang di caai menurutnya tidak memuaskan, Al Faruqi pun pergi ke Mesir untuk lebih mendalami ilmu- ilmu keislaman di UNiversitas Al Azhar, Kairo.1 

Pada tahun 1959, Al Faruqi dari Mesir dan mengajar di MeGill, Montreal, Kanada, untuk mempelajari Yudaisme dan Kristen secara intensif. Dua tahun kemudian 1961, ia pindah ke Karachi, Pakistan, untuk mengambil bagian dalam kegiatan Central Institute for Islamic Research (CIIR) dan jurnalnya, Islamic Studies. Pada tahun 1963, AL faruqi kembali ke Amerika dan mengajar di School of Devinity, Universitas Chicago, sambil melakukan kajian ke islaman di Universitas Syrauce, New York. Pada selanjutnya, di tahun 1968, AL faruqi pindah dan menjadi guru besar Pemikiran dan Kebudayaan Islam pada Temple University, Philadelphia. 

Kemudian Al Faruqi mendirikan Departemen Islamic Studies sekaligus memimpinya sampai kahir hayatnya, 27 Mei 1986. Menurut beberapa sumber Al faruqi meninggal karena di serang oleh beberapa orang yang tak dikenal yang di indentifikasi sebagai agen Mossad, agen rahasia Israel. Tragedi ini juga menewaskan istrinya yang bernama Dr. Louis Lamnya, dan kedua putranya. Selama hidupnya Al Faruqi mengabdikan dirinya dalam gerakan- gerakan keIslaman dan keagamaan beserta istrinya, Dr.Louis Lamnya, juga membentuk kelompok- kelompok kajian Islam, seperti Muslim Students Association (MSA), American Academy of Religion (AAR), Himpunan sosial muslim (The Association of Muslim Social Scientist- AMSS), Islamic Societ of North America (ISNA), menerbitkan jurnal American Journal of Islamic Socia Sciences (AJISS), dan yang monumental, mendirikan Perguruan Tinggi Pemikiran Islam (The International Institue of Islamic Thought (IIIT).2 

Para Pemimpin muda juga sering memanggilnya supervisor pemuda Muslim yang berpartisipasi dalam gerakan Islam. Ismail Raji Al-Faruqi juga berperan sebagai penasehat dalam berbagai hal Universitas dunia Islam dan perencanaan bersama program studi Islam di Pakistan, India, Afrika Selatan, Malaysia dan Arab Saudi Libya Di Arab, Mesir, dan daerah terpencil di negara bagian Mindanao Universitas, Filipina dan Universitas Islam Kum, Teheran.

 Al-Faruqi merupakan salah satu tipe Intelektual yang sangat produktif dalam karya menulis. Selama hidupnya ia menulis hingga seratus artikel yang mencakup berbagai macam topik termasuk etika, seni, sosiologi, budaya, metafisika dan politik. Semua dibuat dan kemudian dalam bentuk yang lebih komprehensif dan saling eksklusif terkait kehidupan akademik Al-Faruqi pada tahun 1962, sangat produktif, ia menerbitkan buku pertamanya, yaitu: On Arabisme, Urabah dan agama. Analisis dominasi Pemikiran tentang Arabisme dan Islam pada Momen Tertingginya Kesadaran; Pada tahun 1964 Usul al-Sahuniyyah fi al-Din al-Yahudi (Studi Analitis tentang Pertumbuhan Partikularisme Ibrani tulisan suci); dan Etika Kristen mengikuti pada tahun 1967 buku "Atlas Sejarah Agama Dunia". Selain itu Al-Faruqi juga merupakan salah satu penulis buku sejarah Atlas Dunia, Agama-Agama Utama dan Kebudayaan Asia Atlas Islam.

Aktivitas Sosial dan Politik 

Kegiatan sosial dan politik juga sangat penting sangat aktif di setiap area, mis keagamaan Segera, Al-Faruqi berkeliaran di dunia batin Kemampuannya adalah seorang ulama-aktivis Islam, ia juga menjadi seorang pengikut aktif, pelopor Muslim modern pertemuan keagamaan internasional.

1. Aktivitas Sosial

Ismail Raji Al-Faruqi yang berdakwah tanpa kenal lelah Seumur hidup Islam, kepeduliannya terhadap Islam dan orang-orang Seorang muslim memulai dengan komitmen yang kuat terhadap Islam. Faktor: oleh karena itu, aktivitasnya melintasi batas akademik. Dia adalah pemimpin yang berkomitmen untuk pembaharuan dan reformasi reformasi baginya adalah dakwah sebenarnya, alat bundaran nyata dan untuk menerapkan Islam. Kegiatan Al-Faruqi sangat beragam kelompok studi Islam dan partisipasi mereka dalam gerakan Islam yang benar-benar menonjol.4   

Al-Faruqi juga menjadi salah satu penasehat di berbagai universitas di dunia Islam dan merancang programnya studi Islam di berbagai negara seperti India, Pakistan, Malaysia, Libya, Arab Saudi, Mesir, dll. Ismail Raji Al-Faruqi dan istrinya sangat mempengaruhi dunia masyarakat ilmiah luas dan konversi agama. Selama 17 Ramadhan 1406/1986. Fajar dini hari menjelang subuh, tiga orang yang tidak Siapa yang bisa menyelinap ke rumah pasangan Ismail Raji Al-Faruqi dan Lois Lamnya Al-Faruqi Cheltenham, Filadelfia. Keduanya profesor studi Islam di Temple University, yang dibunuh oleh orang tak dikenal dan langsung mati. Ismail Raji Al-Faruqi ditusuk dan dipotong lebih dari tiga belas kali. Dua dari mereka setelah itu dia segera mati hatinya. menyukai Lamnyaga, ditikam delapan kali, keduanya di antaranya dari dadanya. Baik penjelajah maupun pemikir pemimpin tak kenal lelah dalam berdakwah, ekspansi Beasiswa Dunia Islam. Mereka yang berpartisipasi Pemakaman Al-Faruqi pada hari Jumat di bulan Ramadhan, palsu satu komunitas di dunia berasal dari Asia Eropa, Afrika, Amerika, hitam dan putih, semuanya hanyut dalam doa keduanya5.

2. Aktivitas Politik

Semasa hidupnya, Al-Faruqi juga aktif dalam gerakan Islam dan keagamaan dari istrinya, Dr. Louis. Kemudian ia mendirikan kelompok-kelompok studi Islam seperti Asosiasi Mahasiswa Muslim (MSA), American Academy Religion (AAR), mendirikan Perhimpunan Ilmuwan Sosial Islam (Asosiasi Ilmuwan Sosial Islam - AMSS), Islam Society of North America (ISNA) menerbitkan jurnal Amerika Islamic Journal of Social Sciences (AJISS) dan lain-lain monumental, mendirikan Sekolah Tinggi Pemikiran Islam (La Institut Pemikiran Islam Internasional (IIIT). Dia juga sering mengundang para pemimpin muda Muslim untuk menjadi tutor berpartisipasi dalam gerakan Islam. Juga Ismail Raji Al-Faruqi adalah seorang konsultan di beberapa universitas di dunia Islam dan berkontribusi pada perencanaan studi Islam di Pakistan, India dan Afrika Selatan, Malaysia, Libya Arab Saudi, Mesir dan tempat-tempat terpencil Universitas Negeri Mindanao, Filipina dan Universitas Islam Kum, Teheran6.

Pemikiran Dan Karya karya Al Faruqi

1. Pemikiran Ismail Raji Al Faruqi

Ismail Raji Al-Faruqi adalah seorang tokoh Intelektual yang sangat produktif dalam karya penulisannya. Pemikiran AlFaruqi banyak mengemukakan gagasan serta pemikiran yang berhubungan dengan masalah-masalah yang dihadapi oleh umat Islam. Diantaranya pemikiran Al-Faruqi yaitu:

a. Pemikiran Tentang Pendidikan

Menurut Al-Faruq, umat Islam kini berada di dalam keadaan lemah Resesi dari hari ini adalah Islam adalah zaman kemunduran. kondisi yang sehingga berkontribusi pada ketidaktahuan. di dalam Buta huruf, kebodohan di kalangan umat Islam, dan takhayul. Hasilnya adalah kemerosotan moral (dekadensi). moralitas) dan mengubah referensi moralitas dari apa yang tidak Islam. Sehingga, kondisi ini menimbulkan pertimbangan dualisme dalam sistem pendidikan dan kehidupan Islam. Menurut Al-Faruq, sebagai efek “mual”. Muslim bertemu seperti bangsa-bangsa di tangga hasil akhirnya mengarah pada dualisme dalam sistem Pendidikan Islam dan Kehidupan Manusia. Sebagai prasyarat untuk menghilangkan dualisme dan pada saat yang sama menemukan jalan jauh dari "penyakit" yang dihadapi orang, maka ilmu asimilasi informasi harus dijaga agar seimbang monoteisme dan ajaran Islam.7 

b. Pemikiran Tentang Tauhid

Masalahnya adalah pusat pemikiran Islam yaitu, pemurnian tauhid atas nama nilai Islamnya sendiri adalah pengakuan kepada Allah SWT yang terangkum dalam teks keyakinan Banyak upaya telah dilakukan untuk memurnikan monoteisme dari para ulama terdahulu yang diketahui umat Islam Gerakan Wahabiyah yang dipimpin oleh Muhammad bin Abdul Wahab 10 Menurut Al-Faruqi, frase “tauhid” mencakup dua hal makna “nafi” (negatif) dan “itsbat” (positif). La ilaaha (Tidak ada Tuhan yang berhak disembah) berarti tidak ada yang ilahi (selain Tuhan), berarti benar dan layak disembah hanya Allah SWT., yang tiada sekutu bagi-Nya dan benar dalam bukunya Al-tauhid dia menyebutkan masing-masing takhayul. Setiap bentuk sihir,melibatkan pemanfaatannya dalam syirik adalah pelanggaran tauhid. 

Tauhid memberi peradaban identitasnya Islam yang mengikat semua bagian dan membuat mereka adalah benda padat dan organik yang kita sebut dengan peradaban. Secara tradisional, monoteisme adalah kepercayaan dan kesaksian bahwa “tidak ada Tuhan selain Allah”. di dalam pandangan dunia monoteistik adalah elemen terkait dengan realitas, kebenaran, dunia, ruang dan waktu dan sejarah seorang pria Di dalamnya terkandung prinsip-prinsip Al-Faruqi sebagai berikut: 

1. Dualitas, yaitu realitas yang terdiri dari dua jenis: Tuhan dan bukan Tuhan; Khalik dan makhluk. Tatanan pertama hanya ada satu anggota yakni Allah Swt. Dialah tuhan, yang abadi, kekal, tidak ada satupun makhluk yang serupa dengan Dia. Yang kedua adalah tatanan ruang, waktu, pengalaman, ciptaan. Meliputi semua makhluk, dunia, benda, tumbuhan dan hewan, manusia, jin, malaikat, dan sebagainya. Kedua jenis realitas tersebut yakni khalik dan makhluk mutlak berbeda sepanjang dalam wujud dan antologinya, dari segi eksistensi maupun karir mereka. 

2. Ideasionalitas, yaitu hubungan antara dua tatanan realitas yang bersifat ideasional. Titik acuannya dalam manusia adalah kekuatan pemahaman. Sebagai organ tempat menyimpan pengetahuan, pemahaman meliputi semua fungsi gnoseologis. Anugrah ini cukup luas untuk memahami kehendak tuhan melalui pengamatan terhadap ciptaan.   

3. Teleologi, yaitu hakikat kosmos adalah teleologis, yaitu bertujuan, melayani tujuan penciptanya, dan melakukan sesuai rencana. Dunia merupakan “kosmos”, ciptaan yang teratur. Di dalamnya, kehendak Pencipta selalu terjadi. Pola-pola-Nya terpenuhi dengan keniscayaan hukum alam. Karena mereka menyatu dalam hakikat segala sesuatu. Tidak ada makhluk selain manusia, bertindak atau dengan cara selain yang sudah diterapkan Tuhan. Manusia adalah satu-satunya makhluk di mana Kehendak Tuhan terjadi tidak begitu saja, tetapi dengan kesadaran pribadinya sendiri.   

4. Kemampuan Manusia dan Pengolahan Alam, yaitu sesuatu yang dapat diciptakan hanya untuk satu tujuan, yaitu dalam ruang dan waktu. Jika pun tidak, tak ada jalan lepas dari sinisisme. Ciptaan itu sendiri dan proses ruang dan waktu akan kehilangan makna. Adapun kemungkinan ini taklif (kewajiban moral) menjadi sia-sia, dengan kesiasiaannya. Maka tujuan atau kuasa-Nya dihancurkan. Realisasi maksud penciptaan dari Tuhan harus ada dalam sejarah, yaitu, dalam proses waktu 25 antara penciptaan dan hari kiamat. Sebagai subjek tindakan moral, manusia harus mengubah dirinya, masyarakat, dan lingkungannya .

Adapun objek tindakan moral, manusia maupun masyarakat dan lingkungannya harus mampu menerima tindakan etikasi manusia. Tanpa itu, kemampuan manusia untuk melakukan tindakan moral akan mustahil dan maksud alam semesta pun akan binasa. 

5. Tanggung Jawab Penilaian, yaitu manusia yang berkewajiban mengubah dirinya, masyarakat, dan lingkungannya, supaya selaras dengan pola tuhan, dan mampu berbuat demikian, kemudian jika seluruh objek tindakannya dapat dibentuk dan dapat menerima tindakannya serta mewujudkan maksudnya, maka dia bertanggung jawab. Kewajiban moral mustahil tanpa adanya tanggung jawab. Penilaian atau pelaksanaan tanggung jawab, merupakan syarat mutlak kewajiban moral. Ia berasal dari alam “normatif” itu sendiri.8 

c. Pemikiran Tentang Islamisasi Ilmu Pengetahuan

Islamisasi ilmu secara umum, yaitu menanggapi secara positif realitas sains pengetahuan modern sekuler dalam model data keseluruhan baru dan integral tanpa perbedaan. di dalam Menurut Al-Faruqi, faktanya apa berbagai aspek yang dicapai oleh sains modern sesuatu yang benar-benar menakjubkan. Kemajuan seperti itu ternyata memiliki efek lain yang tidak kalah khawatir tentang itu. Menurut Al-Faruqi, hasil dari paradigma itu sekuler, pengetahuan modern bahkan mengering terlepas dari nilai-nilai tauhid yang seragam, antara lain: Kesatuan Tuhan, Kesatuan Alam, Kesatuan Kebenaran, Kesatuan kesatuan hidup dan kemanusiaan. Dari situlah ilmu pengetahuan modern berasal pecah dari nilai-nilai teologis. Perceraian ilmiah nilai-nilai teologis modern berdampak negatif. Di atas segalanya, dalam penerapan sains modern, alam harus dilihat bersama dengannya hukum dan pola, termasuk manusia itu sendiri, hanya seperti itu sesuatu yang material dan kontingen, yang tanpanya keberadaan ada intervensi ilahi. Oleh karena itu, orang dapat memanfaatkannya kekayaan alam tanpa mempertimbangkan nilai-nilai spiritual. 

Kedua, secara metodologis, sains modern tidak terkecuali dalam ilmu sosial, sulit untuk diterapkan dan dipahami realitas sosial masyarakat Islam yang memiliki visi untuk hidup berbeda dari di Barat. 

Menurut Al-Faruqi, model pendidikan masyarakat Islam bisa dipolakan menjadi tiga: Pertama, sistem pendidikan tradisional yang mempelajari ilmu-ilmu keislaman, sisi hokum, dan ibadah mahdhah. Kedua, sistem pendidikan yang lebih menekankan ilmu-ilmu secular yang diolah secara mentah dari Barat. Ketiga, sistem yang menimbulkan dualisme (split) dalam kepribadian masyarakat muslim .

Untuk membandingkan gagasannya tentang islamisasi ilmu, Al-Faruqi meletakkan pondasi epistemologinya pada prinsip tauhid yang terdiri lima macam kesatuan. 

1) Keesaan (kesatuan) Tuhan 

2) Kesatuan ciptaan 

3) Kesatuan kebenaran dan pengetahuan, 

4) Kesatuan hidup, 

5). Kesatuan Mausia

d. Pemikiran Tentang Peradaban

Bagian dari esensi peradaban Islam adalah tauhid atau Menguatkan Tuhan. Tindakan yang mengkonfirmasinya Tuhan Mahakuasa. Tauhid adalah yang memberi identitas peradaban Islam yang mengikuti semua unsur sekaligus, sehingga unsur tersebut menjadi benda yang padat dan organik yang disebut peradaban. Diantara mereka Pemikiran Ismail Raji Al-Faruqi, yaitu: Tauhid sebagai Prinsip sejarah, tauhid sebagai prinsip pengetahuan, tauhid sebagai metafisika, monoteisme sebagai pandangan dunia, monoteisme sebagai inti pengalaman keagamaan, tauhid sebagai hakikat Islam, tauhid sebagai prinsip organisasi sosial, monoteisme sebagai prinsip etika, monoteisme sebagai prinsip estetika, tauhid sebagai prinsip ummah, tauhid sebagai prinsip tata politik, tauhid sebagai prinsip tata ekonomi, tauhid sebagai prinsip keluarga.10 .

e. Pemikiran Tentang Pan Islamisme

Yang tak kalah pentingnya adalah konsep Pan-Islamisme (Union of Islamic Nations). Seolah dia tidak akan pernah tahu Rishi dan pesimis, pemikiran pan-Islamnya terus berlanjut bergema di antara negara-negara berkembang bangsa di dunia Islam saat ini. Begitu pula Al-Faruqi setuju dengan perkembangan nasionalisme Umat Islam terpecah belah. Sistem kekhalifahan baginya (Khilafah Islam) adalah bentuk terakhir dari Negara Islam sempurna “Khalifah merupakan prasyarat mutlak bagi pendiriannya Paradigma Islam di muka bumi. Kalif lebih tua lembaga masyarakat lainnya. Tanpa itu, lembaga lain akan kehilangan basisnya," tegasnya11 

f. Pemikiran Tentang Seni

Al-Faruqi berpendapat bahwa seni Islam adalah ekspresi artistik tak terkekang, sering disebut arabesque dan arabesque ini tidak boleh terbatas pada jenis Desain majalah tertentu disempurnakan oleh umat Islam. Dia tidak hanya model abstrak dua dimensi yang digunakan kaligrafi, bentuk geometris dan bentuk tanaman trendi. Oleh karena itu unit struktural ini konsisten prinsip-prinsip estetika ideologi Islam. Arabesque bangun pandangan intuitif tentang ketidakterbatasan, kualitas makhluk melampaui ruang dan waktu. Ungkapan estetik monoteisme ini terwujud dalam dirinya sendiri berbagai bentuk seperti; kaligrafi, dekorasi, musik, seni suara, sastra dan seni ruang. Semua ekspresi seni Islam ini memiliki enam karakteristik, yaitu: abstrak, struktur modular, kombinasi berurutan, pengulangan tinggi dan dinamika. Oleh karena itu, teori seni rupa Islam yang diterima adalah teori itu mendasarkan titik awal Anda pada faktor agama dan budaya, bukan pada itu ditentukan oleh tradisi asing. Jadi teorinya yang didasarkan pada elemen dampak yang paling penting budaya, bukan elemen kecil atau kebetulan12 .

2. Karya- Karya Ismail Raji Al Faruqi

Sebagai seorang intelektual muslim, Al-Faruqi sangat produktif dalam menyalurkan ide-idenya. Ia sangat eksploratif dalam lapangan keilmuan, sehingga tidak asing lagi jika ia mampu menguasai berbagai macam keilmuan, diantaranya: seni, kebudayaan, filsafat, metafisika, epistemologi, keagamaan, pendidikan, sejarah, dan politik. Karya-karya Al-Faruqi sangat bermanfaat bagi perkembangan islam. Pendekatan yang dipakainya selalu memberikan inspirasi dan wawasannya selalu mengarah pada idealisasi. Ismail Raji Al-Faruqi percaya bahwa islam adalah solusi bagi masalah-masalah yang dihadapi oleh manusia. Semasa hidupnya Al-Faruqi telah menulis banyak karya, baik berupa majalah ilmiah, maupun dalam konteks buku. Menurut Nasution, Al-Faruqi setidaknya menghasilkan lebih dari 20 buku dan kurang lebih 100 artikel. Karya-karya Al-Faruqi berupa buku, yaitu: Christian Ethics; An Historical Atlas of the Religions of the World; Trialogue of Abrahamic Faiths; The Cultural Atlas of Islam yang dikarang bersama Istrinya, Lois Lamya Al-Faruqi, dan terbit beberapa saat setelah mereka wafat. Karya-karya Al-Faruqi dalam bentuk artikel antara lain: Islamization of Knowledge: Problem, Principles, Prospective Islamization of Knowledge, General Principles and Work Plan; The Essence of Islamic Civilization; Toward Islamic English; Islamization Sosial Science; Science and Traditional Values in Islamic Society; Social and Natural Science: The Islamic Perspective; Devine Transendence and Its Expression, on the Nature of Work of Art in Islam; Urufah and Religion; Misconceptions of the Nature of the Work of Art in Islam; Islam and Art; Jauhar Al-Hadharah Al-Islamiyah.18 Dalam menyalurkan ide-ide, Al-Faruqi tidak cukup berkarya berupa buku dan artikel, dan juga pemikiran-pemikiran yang sangat mempuni.   

Karena, dalam berbagai bidang membicarakan keagamaan dan bidang intelektual lainnya. Dari berbagai karya Ismail Raji Al-Faruqi, banyak buku-buku di terjemahkan dalam berbagai bahasa, dan termasuk dalam bahasa Indonesia. Adapun buku-buku yang diterjemahkan salah satunya yaitu: Atlas Budaya Islam, Tauhid, Seni Tauhid, dan lain sebagainya.13  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun