Mohon tunggu...
Nur Dwi Yanti
Nur Dwi Yanti Mohon Tunggu... Guru - Guru

Adakala ketika kita mencoba bersama untuk bergerak, sebagian ada yang mundur teratur. Adakala ketika kita terdiam semua bergerak...

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Suatu Pagi

3 Agustus 2023   23:49 Diperbarui: 4 Agustus 2023   00:05 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Pandangan lelaki itu mulai meredup, tubuhnya semakin lemah. Sekilah dia melihat wanita yang dia selamatkan telah dibaringkan di atas tandu tak berdaya. Perlahan semua gelap dan hening.

Tukang kebun meraih beberapa dahan yang patah dan bunga yang rusak terinjak-injak. Tidak lama dia didorong dua orang di belakangnya. 

"Masuk ke kamarmu!" Hardiknya dengan kasar.

Pagi itu suasana kembali tenang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun