Mohon tunggu...
Nurdianti Ramdani
Nurdianti Ramdani Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

hobi membaca

Selanjutnya

Tutup

Financial

Potensi Keuangan Publik Islam sebagai Pilar Berkelanjutan

11 Januari 2025   23:30 Diperbarui: 11 Januari 2025   23:30 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Keuangan Islam tidak hanya relevan di negara-negara dengan mayoritas Muslim, tetapi juga memiliki potensi besar untuk berkontribusi pada pembangunan ekonomi berkelanjutan di tingkat global. Dalam konteks perubahan iklim dan tantangan lingkungan lainnya, sistem keuangan Islam mendorong investasi dalam proyek-proyek yang ramah lingkungan dan berkelanjutan, yang dapat membantu mengurangi dampak negatif terhadap planet kita. Dengan mengutamakan prinsip-prinsip etika dan keberlanjutan, keuangan Islam dapat menjadi pilar penting dalam membangun ekonomi global yang lebih hijau dan berkelanjutan.

Kesimpulan

Keuangan publik Islam memiliki potensi besar untuk menjadi pilar ekonomi berkelanjutan, dengan prinsip-prinsip keadilan, etika, dan keberlanjutan yang dapat menciptakan sistem ekonomi yang inklusif dan stabil. Melalui instrumen-instrumen seperti zakat, wakaf, sukuk, dan pembiayaan berbasis bagi hasil, keuangan Islam dapat mendukung pemberdayaan ekonomi, mengurangi ketimpangan sosial, dan mendanai pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan. Dengan demikian, keuangan Islam dapat berperan kunci dalam membangun ekonomi yang berkelanjutan dan berkeadilan, baik di tingkat nasional maupun global.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun