Mohon tunggu...
Nurdianti Ramdani
Nurdianti Ramdani Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

hobi membaca

Selanjutnya

Tutup

Financial

Potensi Keuangan Publik Islam sebagai Pilar Berkelanjutan

11 Januari 2025   23:30 Diperbarui: 11 Januari 2025   23:30 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Keuangan publik Islam memberikan solusi konkret untuk mengurangi kesenjangan sosial dan ekonomi. Salah satu instrumen utama yang digunakan untuk mencapainya adalah zakat. Zakat merupakan kewajiban bagi setiap Muslim yang mampu untuk menyisihkan sebagian dari hartanya untuk diberikan kepada mereka yang membutuhkan. Selain itu, wakaf juga memiliki potensi yang sangat besar dalam menciptakan kesejahteraan sosial, karena aset yang diwakafkan dapat digunakan untuk membiayai pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur publik yang dapat dinikmati oleh masyarakat luas, tanpa memandang status ekonomi.

Dengan redistribusi kekayaan melalui zakat dan wakaf, sistem keuangan Islam dapat membantu mengurangi ketimpangan sosial dan ekonomi yang seringkali menjadi penyebab ketidakstabilan sosial. Zakat, misalnya, dapat digunakan untuk membantu masyarakat yang berada di bawah garis kemiskinan, sementara wakaf dapat digunakan untuk membiayai pendidikan dan perawatan kesehatan yang berkualitas untuk semua kalangan.

Selain itu, dalam konteks pembangunan ekonomi berkelanjutan, keuangan Islam mendorong penggunaan sumber daya secara efisien dan berkelanjutan. Dengan menghindari praktik-praktik yang merusak lingkungan atau yang hanya menguntungkan segelintir pihak, keuangan Islam berperan dalam memastikan bahwa manfaat ekonomi dapat dirasakan secara merata dan berkelanjutan, tanpa merusak lingkungan atau menyebabkan ketimpangan sosial yang lebih besar.

4. Keuangan Islam dan Pembangunan Infrastruktur

Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi oleh banyak negara berkembang adalah pembangunan infrastruktur yang cukup untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Keuangan Islam memiliki potensi besar dalam mendukung pembangunan infrastruktur melalui instrumen seperti sukuk (obligasi syariah) dan wakaf. Sukuk adalah instrumen keuangan yang mirip dengan obligasi, tetapi diterbitkan sesuai dengan prinsip-prinsip syariah. Melalui sukuk, pemerintah atau lembaga swasta dapat menghimpun dana untuk membiayai proyek-proyek infrastruktur, seperti pembangunan jalan, jembatan, atau fasilitas umum lainnya.

Wakaf juga dapat digunakan untuk membiayai proyek-proyek pembangunan yang berkelanjutan, seperti pembangunan sekolah, rumah sakit, dan fasilitas publik lainnya. Tanah wakaf yang dikelola dengan baik dapat menghasilkan pendapatan yang dapat digunakan untuk mendanai pembangunan infrastruktur yang bermanfaat bagi masyarakat secara luas. Misalnya, tanah wakaf dapat digunakan untuk membangun rumah sakit atau sekolah, yang tidak hanya memberikan manfaat ekonomi tetapi juga memberikan dampak sosial yang besar.

Dengan instrumen-instrumen ini, keuangan Islam dapat memainkan peran kunci dalam mendukung pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan, yang merupakan salah satu pilar penting dalam mewujudkan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.

5. Keuangan Islam dan Stabilitas Ekonomi

Sistem keuangan Islam cenderung lebih stabil dibandingkan dengan sistem keuangan konvensional, yang seringkali rentan terhadap krisis ekonomi dan keuangan akibat spekulasi dan praktik-praktik yang tidak terkendali. Keuangan Islam menghindari transaksi yang bersifat spekulatif (maysir) dan berfokus pada transaksi yang berbasis pada aset riil, yang dapat mengurangi risiko ketidakstabilan ekonomi.

Dengan menghindari bunga dan spekulasi yang merugikan, keuangan Islam membantu menciptakan sistem ekonomi yang lebih stabil dan tahan terhadap guncangan ekonomi global. Selain itu, sistem keuangan Islam mendorong investasi dalam sektor-sektor yang berkelanjutan dan bermanfaat bagi masyarakat, yang membantu menciptakan ketahanan ekonomi dalam jangka panjang.

6. Keuangan Islam dan Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan Global

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun