Mohon tunggu...
Nuratul Delia
Nuratul Delia Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Lucu

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Konsep Dasar Sosial-Emosional

17 Januari 2025   21:57 Diperbarui: 17 Januari 2025   21:57 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Konsep dasar sosial-emosional mencakup pengembangan keterampilan yangm emungkinkan individu untuk memahami dan mengelola emosi mereka sendiri, serta berinteraksi dengan orang lain secara efektif. Ini merupakan aspek penting dalam perkembangan anak, terutama dalam konteks pendidikan dan interaksi sosial. Pembelajaran sosial- emosional (SEL) adalah pendekatan yang membantu siswa mengembangkan pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang diperlukan untuk mengelola emosi, membangun hubungan yang sehat, menetapkan tujuan, dan mengambil keputusan yang bertanggung jawab.

A.Pengertian Pembelajaran Sosial-Emosional

  Pembelajaran sosial-emosional mencakup proses di mana individu, baik anak-anak maupun orang dewasa, belajar untuk mengenali dan mengelola emosi mereka, membangun hubungan yang positif, dan berinteraksi secara efektif dengan orang lain.

  Menurut Zins et al. (2001), pendidikan sosial-emosional adalah proses di mana anak-anak meningkatkan keterampilan mereka untuk mengintegrasikan pikiran, perasaan, dan sikap dalam mencapai tugas sosial yang berarti.

B.Kompetensi Inti dalam Pembelajaran Sosial-Emosional

Menurut kerangka kerja CASEL, terdapat lima kompetensi inti dalam pembelajaran sosial-emosional:

1. Kesadaran Diri (Self-Awareness)

a.Kemampuan untuk mengenali emosi,      pikiran, dan nilai diri sendiri.

b.Meningkatkan rasa percaya diri dan          optimisme.

2. Manajemen Diri (Self-Management) 

a.Kemampuan untuk mengelola emosi,       pikiran, dan perilaku dalam berbagai   situasi. 

b.Mengatasi stres dan tantangan dengan     baik.

3. Kesadaran Sosial (Social Awareness)

   - Kemampuan untuk memahami dan menghormati perspektif orang lain.

   - Membangun komunikasi yang efektif dan hubungan yang sehat.

4. Keterampilan Relasional (Relationship Skills)

 a.Kemampuan untuk membangun dan     memelihara hubungan yang positif.

b.Menyelesaikan konflik secara damai dan bekerja sama dengan orang lain.

5. Pengambilan Keputusan yang Bertanggung Jawab (Responsible Decision-Making)

a.Kemampuan untuk mengidentifikasi masalah, menganalisis informasi, dan membuat keputusan yang baik.

C.  Tujuan Pembelajaran Sosial- Emosional

a.Memberikan pemahaman yang lebih baik kepada siswa tentang diri sendiri dan orang lain.

b.Membantu siswa mengembangkan keterampilan untuk memahami emosi dan menetapkan tujuan.

c.Mengurangi stres dan tekanan yang dialami siswa dalam proses belajar.

d.Mencapai keseimbangan antara kompetensi akademik dan sosial-emosional.

D.Manfaat Menerapkan Pembelajaran Sosial-Emosional

a.Meningkatkan prestasi akademik siswa dengan menciptakan lingkungan belajar yang positif.

b.Meningkatkan keterampilan komunikasi dan penyelesaian konflik.

c.Mendorong siswa untuk berempati dan memahami perspektif orang lain.

d.Membangun rasa percaya diri dan kesadaran diri yang lebih baik.

E.Implementasi Pembelajaran Sosial-Emosional

a.Pembelajaran sosial-emosional dapat diimplementasikan melalui berbagai cara, seperti:Mengajarkan keterampilan sosial-emosional secara eksplisit dalam kurikulum.

 b.Mengintegrasikan keterampilan sosial-emosional dalam praktik mengajar dan interaksi sehari-hari.

 c.Menciptakan lingkungan sekolah yang mendukung pengembangan keterampilan ini.

F.Peran Orang Tua dan Guru dalam Pembelajaran Sosial-Emosional

a.Orang Tua 

 adalah untuk Mendorong anak untuk berbicara tentang perasaan mereka dan mendengarkan dengan empati.

b.Menjadi contoh dalam mengelola emosi dan menyelesaikan konflik.

 c.Membantu anak mengenali dan menghargai perbedaan dalam emosi dan perilaku orang lain.

B.Guru

 a. Agar dapat mengintegrasikan   pembelajaran sosial-emosional dalam   kurikulum dan kegiatan kelas.

  b.Menciptakan lingkungan yang aman   dan mendukung bagi siswa untuk     mengekspresikan diri.

 d.Memberikan umpan balik positif dan membimbing siswa dalam mengembangkan keterampilan sosial.

Kesimpulan

Pembelajaran sosial-emosional sangat penting untuk diterapkan sejak dini dalam pendidikan. Dengan mengembangkan keterampilan sosial dan emosional, siswa dapat lebih siap menghadapi tantangan dalam kehidupan sehari-hari dan membangun hubungan yang sehat dengan orang lain. Melalui pendekatan ini, diharapkan anak-anak dapat tumbuh menjadi individu yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga memiliki kecerdasan emosional yang tinggi, yang akan membantu mereka dalam berinteraksi dengan masyarakat dan mencapai kesuksesan dalam berbagai aspek kehidupan. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun