2. Menerjemahkan Metafora Menjadi Metafora Lain tapi Bermakna SamaÂ
 Dalam strategi ini, citra dari metafora asli digantikan dengan citra lain yang lebih sesuai dalam bahasa sasaran (BSa). Penggantian ini bertujuan untuk mengatasi perbedaan budaya antara bahasa sumber (BSu) dengan bahasa sasaran. Meskipun pada akhirnya metafora yang dihasilkan berbeda secara leksikal, keduanya tetap memiliki makna yang sama dalam konteks yang lebih luas.Â
Â
3. Menerjemahkan Metafora Menjadi Ungkapan Non-MetaforisÂ
 Strategi ini digunakan jika citra dalam terjemahan sangt sulit dipahami dan tidak ada ungkapan yang sepadan dalam bahasa sasaran. Dalam hal ini, tenor dari metafora asli dialihkan menjadi ungkapan harfiah. Strategi ini sangat efektif untuk metafora mati yang telah menjadi idiom, sehingga kesan metaforisnya hampir tidak dapat disadari. Dengan merubah metafora yang sulit dipahami menjadi makna secara harfiah, dapat diharapkan nantinya teks dalam bahasa sasaran akan menjadi lebih sederhana dan mudah dipahami pembaca.
C. Bait 5 "Cahaya di Langit Pagaruyuang" karya Leni Marlina
Kami, para milineal dan generasi era digital,
berdiri dalam kekaguman yang hening,
mendengar namamu bergema di dedaunan,
mencium jejakmu yang tercetak di tanah leluhur, Ranah Minangkabau.
Setiap langkahmu membawa kami lebih dekat,