Mohon tunggu...
Nuraini Mastura
Nuraini Mastura Mohon Tunggu... Freelancer - Ibu rumah tangga

Suka baca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Horor Pilihan

Rumah Nene

7 September 2024   09:54 Diperbarui: 7 September 2024   10:01 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Sini, biar aku bantu." Pemuda itu mengambil setumpuk buku dari tanganku yang penuh.

Itulah kali pertama kami berkenalan dan semenjak hari itu, dia telah berhasil menawan hatiku.    

Rendi, anak senat yang begitu simpatik dan selalu ringan tangan. Sementara aku, seorang gadis pemalu yang medioker, hanya bisa diam-diam mengaguminya dari kejauhan.

"Aku tahu selalu bisa mengandalkanmu. Ami, aku suka kamu. Aku ingin agar kamu selalu di sisiku."

Ia lalu meraih tanganku, menggenggamnya. Namun perlahan, genggamannya itu menjadi terlalu erat. Meremas tanganku.

Auch.

"Lepaskan."

Saat kudongakkan pandangan dari genggamannya, wajah yang kusaksikan di hadapanku membuatku terperanjat seketika.

Sang nenek renta dengan rambut putih panjang. Menatapku dengan sepasang mata butanya.

"Aku suka kamu."

Dari mulutnya yang tersungging lebar, menetes cairan merah menjijikkan dari buah jintala. Serupa darah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
Mohon tunggu...

Lihat Konten Horor Selengkapnya
Lihat Horor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun