Mohon tunggu...
Nuraini
Nuraini Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa aktif universitas Islam negeri Sumatra Utara

Mahasiswa ilmu Kesehatan masyarakat

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengatasi Bad Mood

5 Januari 2024   11:30 Diperbarui: 5 Januari 2024   11:32 245
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Memang benar marah bisa memicu banyak otot wajah “bekerja”, seperti dahi mengerut dan lainnya. Gerakan otot tersebut yang kemudian bisa membuat wajah orang yang suka marah-marah terlihat lebih tua. Selain itu, marah juga bisa menyebabkan tubuh memproduksi hormon stres, yaitu kortisol. Lantas, apakah artinya setiap perasaan marah dan kecewa harus dipendam saja?

Berita baiknya, meluapkan emosi dengan cara marah ternyata tidak melulu berdampak negatif. Malahan mengekspresikan dan menyampaikan kemarahan bisa berdampak baik bagi tubuh. 

Perasaan marah dan kecewa pada dasarnya adalah hal yang wajar dirasakan oleh siapapun. Meskipun terkesan tak baik, marah dan kecewa adalah bagian dari proses yang sebaiknya dialami juga oleh tubuh. Emosi negatif yang dikeluarkan nyatanya bisa membuat lebih “peka” terhadap satu situasi tertentu dan dapat meningkatkan kemampuan kognitif otak. 

2. Tidur cukup: Tidur penting dalam mengistirahatkan semua aktivitas sehari hari, tetapi bukan berarti kita harus banyak tidur daripada kerjanya. Istirahat atau tidur sangat penting karena tidur berarti mengistirahatkan jiwa dan raga. Tidur cukup terbukti dapat membuat emosi dan suasana hati jadi stabil. Tidurlah selama 7 hingga 8 jam setiap hari agar fisik dan psikis menjadi lebih fit.

3. Berolahraga rutin: Olahraga merupakan hal yang melelahkan sekaligus menyehatkan. Rutin berolahraga juga terbukti efektif menjaga suasana hati. Saat berolahraga, tubuh memompa aliran darah lebih cepat, sehingga tubuh akan banyak melepaskan ‘hormon bahagia’.Manfaat Olahraga untuk Kesehatan Mental 

Aktivitas olahraga dikatakan bermanfaat bagi kesehatan mental karena dapat meningkatkan sirkulasi darah ke otak dan kerja HPA (hypothalamic-pituitary-adrenal axis). HPA berpengaruh terhadap beberapa bagian otak, seperti sistem limbik (mengontrol suasana hati, perilaku, dan memori), amigdala (pusat pemrosesan emosi yang utama di mana kerusakannya dapat menimbulkan rasa cemas dan kebingungan), serta hipokampus (pembentukan memori jangka panjang).

Ketika sedang berolahraga, tubuh akan melepaskan neurotransmitter dan hormon, seperti serotonin, dopamin, dan endorfin. Hormon endorfin berfungsi untuk mengurangi rasa sakit dan membantu meningkatkan perasaan gembira atau euforia. Sementara itu, hormon dopamin dapat meningkatkan mood (happy hormone). Sedangkan, hormon serotonin bermanfaat untuk meningkatkan suasana hati dan kualitas tidur. 

Secara lebih spesifik, berikut adalah masing-masing penjelasan tentang manfaat olahraga bagi kesehatan mental.

1. Mengurangi Stres: Manfaat olahraga bagi kesehatan mental yang pertama adalah mengurangi stres. Ketika berolahraga, tubuh tidak hanya melepaskan hormon bahagia tetapi juga mengurangi produksi hormon kortisol yang meningkat ketika seseorang mengalami stres. Di samping itu, meningkatnya detak jantung saat berolahraga dapat membuat tubuh memproduksi lebih banyak hormon norepinefrin yang dapat menstabilkan suasana hati. Pada akhirnya, stres dapat berkurang.

2. Mengatasi Cemas dan Depresi: Manfaat aktivitas fisik bagi kesehatan mental berikutnya adalah membantu meringankan gejala pengidap gangguan cemas dan depresi. Hal ini terjadi karena olahraga dapat merangsang produksi hormon endorfin yang berperan sebagai pereda rasa nyeri dan meningkatkan rasa bahagia.

Guna mengoptimalkan manfaat ini, lakukan olahraga di pagi hari agar bisa mendapatkan cukup sinar matahari. Pasalnya, sinar matahari di pagi hari dapat membantu meningkatkan kadar vitamin D dalam tubuh. Alhasil, risiko depresi pun bisa berkurang dan tubuh juga semakin sehat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun