Coba Anda bayangkan, berapa jumlah uang yang dikeluarkan untuk membeli kopi setiap minggunya?
Uang tersebut akan lebih bermanfaat jika dipakai untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari ataupun untuk ditabung.
Pada masa pandemi ini, uang jauh lebih berguna untuk disimpan jika sewaktu-waktu dipakai untuk memenuhi kebutuhan tak terduga.
#Mengurangi rasa cemas
Kafein memengaruhi reseptor adenosine pada otak dan juga merangsang kelenjar adrenal. Hal ini dapat menyebabkan kecemasan, debaran jantung, kegugupan, hingga serangan panik pada sebagian orang.
Penelitian juga menjelaskan bahwa asupan kafein yang tinggi berkaitan dengan kemungkinan peningkatan depresi di kalangan remaja.
Jika anda orang yang mudah cemas, mari mulai mengurangi konsumsi makanan/minuman berkafein.
#Meningkatkan rasa bahagia
Melissa Smith, seorang ahli gizi yang MomsMoney kutip dari nib.com.au menjelaskan bahwa kafein mengunci reseptor yang terlibat dalam pemroduksian energi. Hal tersebut sebenarnya tubuhmu sedang “ditipu” seolah-olah memiliki banyak energi.
Kafein juga meningkatkan respon stres berupa hormon kortisol yang dihasilkan tubuh.
Meningkatnya hormon kortisol menyebabkan meningkatnya gula darah yang dibarengi dengan meningkatnya insulin. Ini akan membuat Anda lebih cepat merasa lelah dan tidak enak badan.