Hidup dengan kesehatan tubuh yang tak normal seperti anak remaja lainnya benar benar membuatku hampir lelah menghadapi dunia yang fana ini.
Kanker hati yang sudah lama bersarang di dalam tubuhku semenjak usiaku menginjak remaja membuat semangat hidupku menghilang hanya mama yang selalu menjadi obat penenang kala rasa sakit itu datang menemuiku.
Tentu semua itu tanpa di ketahui oleh orang lain bahkan kak Arka karna hanya aku dan mama serta Tuhan yang tahu entah sampai kapan mungkin hingga batas waktu dan takdir membawaku pulang ke tempat yang jauh.
Namun sebelum itu terjadi aku hanya ingin melakukan sesuatu untuk kak Arka di sisa akhir yang aku miliki dan aku berharap sesuatu yang aku maksud itu bisa membuat hti kak Arka kembali memandangku sebagai adiknya bukan musuh apalagi puncak kehancuran dalam hidupnya dan keluarga kami.
***
POV' Niana
Sayup sayup aku mendengar suara mamaku yang berusaha untuk membangunkan ku sembari menggoyangkan pundakku dengan lembut.
"Niana bangun sayang udah pagi ini nanti kamu telat!"ucapnya lembut namun penuh tuntutan.
Perlahan kedua mataku yang tadi terpejam mulai terbuka dan berusaha untuk menetralkan cahaya yang membuatku menjadi silau.
Aku merasakan dingin pada kedua pipiku saat mama mengusapnya lembut.
Senyuman manis yang aku dapatkan setiap di pagi seperti ini benar benar menjadikan semangat untukku.
Tanpa menunggu di suruh kedua kalinya aku pun bergegas menuju ke kamar mandi untuk membersihkan diri lalu bersiap menggunakan seragam sekolah yang sudah di siapkan oleh mama.