"Arka!"
"Niana! Ayo turun sarapan dulu baru kalian berangkat!"
Suara itu terdengar lantang saat Niana baru saja keluar dari kamarnya dan saat itu juga ia tidak sengaja beradu pandang dengan Arka saat cowo bertubuh tegap itu baru saja keluar dari kamarnya yang bersebelahan dengannya.
Tatapan datar dan terkesan dingin itu membuat Niana tersenyum gugup.
"Pagi kak.."'sapa Niana sambil tersenyum hangat.
Namun Arka hanya diam dan mengabaikan lalu berjalan lebih dulu menimggalkan Niana.
Lagi dan lagi hanya senyum penuh kecewa yang di berikan Niana dia pun lalu segera menyusul Arka ke bawah untuk sarapan bersama sang mama.
Setelah sarapan Arka pun mengantar Niana ke sekolahnya terlebih dahulu sebelum menjemput pacarnya untuk berangkat ke kampus bersama.
Jam menunjukkan pukul 8 : 35 pagi dan guru yang mengajar Bahasa Indonesia itu masih terlihat serius menuliskan materi di papan tulis dalam kelas yang di tempati Niana.
Namun saat masa pelajaran masih berlangsung tiba tiba rasa sakit seperti di sayat itu kembali menyerang Niana membuatnya sontak meremas perut kiri bagian atasnya yang terasa sangat sakit.
Dengan menahan sakitnya serta wajah pucat, Niana segera meminta izin ke toilet pada guru piketnya.