Mohon tunggu...
Nuraeni Zulfaah
Nuraeni Zulfaah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Hobi saya menulis

Selanjutnya

Tutup

Bandung Pilihan

Perkembangan Angklung di Saung Angklung Udjo Hingga Saat Ini

25 Desember 2024   14:00 Diperbarui: 25 Desember 2024   13:24 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada tahun 2010, angklung diakui warisan dunia oleh UNISCO. Pengakuan ini menjadi titik penting bagi SAU dalam mempromosikan angklung ke panggung internasional. Saat ini angklung telah diajarkan di sekolah-sekolah berbagai negara, seperti korea selatan, singapura, hingga australia yang menjadikannya alat diplomasi budaya indonesia yang membanggakan.

Pada era modern saat ini, SAU menjadi wadah bagi para generasi muda untuk mempelajari seni angklung yang berasal dari Jawa Barat. Dalam rangka melestrarikan budaya, SAU selalu menjaga keaslian seni angklung sambil mengadaptasinya agar tetap relevan dengan generasi muda. SAU berhasil menggabungkan seni tradisional dengan elemen modern, seperti kolaborasi dengan genre musik kontemporer. Program pendidikan yang diajarkan memberikan kesempatan untuk mengembangkan kreativitas dan bakat dalam bidang seni dengan menyelipkan nilai-nilai budaya. Hal tersebut memberikan peluang kepada anak-anak dan remaja untuk memahami, menguasai, dan mengapresiasi seni angklung dengan memberikan pemahaman agar generasi muda dapat menjadi literat budaya.

Di tangan Udjo, angklung yang tadinya dimainkan di lingkungan kecil jadi mendunia. Kenyataannya masih banyak generasi muda yang mencintai dan berminat melestarikan budaya bangsa. Keberadaan sanggar seni SAU membuktikan bahwa keunikan dan kewibawaan budayan asli indonesia tidak akan pernah luntur dan hilang meski diterjang kemajuan zaman.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bandung Selengkapnya
Lihat Bandung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun