Mohon tunggu...
Nur IvaniKhairunnisa
Nur IvaniKhairunnisa Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

hobi membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pancasila adalah Falsafah Hidup Bangsa Indonesia

15 Desember 2024   15:23 Diperbarui: 15 Desember 2024   15:24 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

            D. Pemikiran Manavir Sadjali tentang hubungan Islam dan negara. Hubungan antara Islam dan negara telah lama menjadi hubungan yang sulit. Terjemahan Inna-ul-Islam, Agama dan Al-Dawlah yang populer di kalangan umat Islam ini lebih banyak membahas tentang manifestasi sejarah Islam dibandingkan dengan usulan gagasan yang dapat diimplementasikan dalam praktik.

 

Salah satu aspek sejarah pemikiran politik Islam yang masih kontroversial adalah persoalan hubungan Islam dan negara. Pembahasan ini terutama mengenai persoalan sistem politik yang baik. Islam adalah sebuah nama yang tidak memisahkan persoalan agama yang nyata dengan persoalan nasional dunia, yang ternyata diterima oleh hampir seluruh umat Islam. Permasalahan muncul ketika tidak adanya gagasan tentang keberadaan sistem politik Islam atau negara dengan struktur formal dan terstruktur, padahal perdebatan mengenai hubungan agama dan negara bukanlah hal yang unik. Bagi Islam, pesan ini disimpan dalam bentuk simbolis. Inilah sebabnya, sejak runtuhnya kolonialisme Barat pada pertengahan abad ke-20, negara-negara Muslim seperti Turki, Mesir, Sudan, dan Aljazair berupaya keras membangun hubungan baik antara Islam dan negara. Di beberapa negara tersebut, posisi Islam dalam pemerintahan masih berada di antara kutub ideologi dan politik yang menarik dan berbeda. Namun di banyak negara, Islam mempunyai tempat yang penting, karena sejarahnya dan karena Islam adalah agama yang dianut kebanyakan orang. Itu sebabnya pemirsa bertanya pada diri mereka sendiri sebuah pertanyaan penting: Apakah agama Islam sesuai dengan sistem politik saat ini? Opini nasional adalah isu penting.

 

Pendapat nasional sebagian intelektual Islam muncul mengenai persoalan pemerintahan. Padahal, para intelektual Muslim memahami bahwa tujuan utama kemerdekaan adalah mewujudkan negara yang bebas dari kondisi kolonial. Menurut Abul Ala Maududi tentang hubungan Islam dan negara, Islam adalah agama yang benar dengan petunjuk yang mengatur seluruh aspek kehidupan manusia, termasuk dunia politik, khususnya dunia politik. Menurutnya, harus ada sistem hukum yang baik sejak masa Khilafah Rasyidin dan model atau sistem hukum yang sesuai dengan Islam. 55 Di Indonesia, pemikir yang dekat dengan Al Maududi adalah Muhammad Natsir. Pandangan Nathir mengenai hubungan Islam dan negara adalah bahwa Islam sebagai agama tidak terbatas pada ritual sehari-hari seperti shalat dan puasa, tetapi mencakup seluruh tradisi agama dan batasan agama termasuk hubungan sosial dalam masyarakat. Oleh karena itu, menurut dia, dapat dikatakan. peraturan dan standar dapat diterapkan dan ditegakkan dengan baik, maka keberadaan kekuasaan dalam kehidupan bermasyarakat berupa kekuasaan keluarga sangat diperlukan dan tidak dapat dihindari.

 

Netsir nampaknya menekankan dari sini bahwa Islam dan negara berkaitan erat dan saling membutuhkan. Menurut Netsir, ia ingin Islam menjadi landasan NKRI. Hal ini terlihat pada sidang legislatif. Noorcholish Majid adalah salah satu pemikir yang menentang gagasan Mohammad Netsir, yang berpendapat bahwa pekerjaan pemerintah bukanlah pekerjaan dan bukan bagian penting dari Islam. Adapun munculnya gagasan negara Islam, atau Islam sebagai negara, hanyalah skenario yang suram. Oleh karena itu, tujuan pemerintahan Islam adalah memfasilitasi hubungan antara pemerintah dan agama. Baginya, negara merupakan salah satu aspek dunia yang memiliki sisi spiritual pula. Di sinilah Nurchulish menolak menyebut Islam sebagai ideologi, karena merendahkan dan merendahkan agama ini sebagai agama dunia.[9]

 

 

       E. Ada berapa pemikiran tentang falsafah pancasila ?

 

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun