Setelah tujuan sebagai seorang santri hakiki telah tercapai, maka tidak ada masalah jika santri disandingkan dengan kata milenial. bahkan hal itu menjadi keharusan. Agar mereka tidak menganggap santri milenial sebagai remaja yang hanya selalu membuat resah khalayak umum.
Sekadar penutup, mari kita bangkitkan ghiroh kesantrian kita dengan berpedoman kepada takrif santri yang sebenarnya. Sebagaimana takrif santri yang telah didefinisikan oleh al-magfurlah Kiai Hasani bin Nawawie Sidogiri di atas. Dari inilah terwujud generasi santri ala milenial. Dari kami santri Sidogiri. Salam santri milenial. Wassalam.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!