Ilmu psikologi sosial menunjukkan bahwa pria dengan janggut sering dianggap lebih maskulin, dominan, dan bijaksana dibandingkan mereka yang bercukur bersih.
Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa wanita cenderung menganggap pria dengan janggut ringan sebagai yang paling menarik, sedangkan janggut tebal sering dikaitkan dengan kesan lebih matang dan dapat diandalkan.
Gaya janggut tertentu juga dapat mencerminkan kepribadian. Misalnya, kumis tipis seperti gaya Salvador Dal dapat menunjukkan karakter eksentrik dan kreatif, sementara janggut penuh sering dikaitkan dengan ketegasan dan keberanian.
4. Perawatan Kumis dan Janggut: Seni dan Gaya Hidup
Banyak pria modern menjadikan perawatan kumis dan janggut sebagai bagian dari gaya hidup. Berikut beberapa cara merawat dan membentuk kumis serta janggut sesuai keinginan:
- Pemangkasan teratur: Untuk menjaga bentuk dan kerapian.
- Gunakan minyak janggut: Digunakan untuk menjaga kelembapan rambut wajah agar tetap lembut.
- Sisir dan Styling: Janggut yang panjang sering disisir dan diberi wax agar tetap rapi.
Bentuk kumis dan janggut bukan hanya ditentukan oleh faktor biologis, tetapi juga memiliki makna mendalam dalam sejarah, budaya, dan psikologi manusia.Â
Sementara beberapa pria memilih untuk mencukur bersih demi tampilan profesional, yang lain memanfaatkan janggut dan kumis untuk mengekspresikan identitas dan gaya hidup mereka.Â
Apa pun pilihannya, kumis dan janggut tetap menjadi salah satu aspek menarik dalam karakter seseorang.
Bagaimana? Tertarik memelihara kumis dan janggut?
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI