Banyak laki-laki yang senang memelihara kumis dan janggut, lebih gagah katanya. Tapi banyak juga yang tidak suka dikarenakan berbagai alasan.Â
Berdebat seru soal aneka ragam bentuk kumis dan janggut, ternyata banyak sekali lho penelitian ilmiah yang membahas hal tersebut. Lalu apa rahasia dibalik bentuk kumis dan janggut? Mari simak ulasan berikut ini!
Kumis dan janggut bukan sekadar rambut wajah yang tumbuh secara alami, tetapi juga memiliki makna yang lebih dalam, mulai dari simbol kejantanan, ekspresi budaya, hingga faktor genetika yang menentukan bentuk dan ketebalannya.Â
Fenomena ini telah menjadi subjek penelitian dalam berbagai bidang, termasuk antropologi, genetika, dan sosiologi.
Berbagai penelitian menunjukkan bahwa pertumbuhan kumis dan janggut dipengaruhi oleh faktor genetika, hormon, dan etnis. Studi oleh Adhikari et al. (2016) mengidentifikasi gen seperti EDAR, PRSS53, dan LNX1, yang memengaruhi pola pertumbuhan rambut wajah.
Sementara penelitian Medland et al. (2009) menegaskan bahwa faktor genetik berperan besar dalam ketebalan dan distribusi kumis serta janggut. Hormon testosteron dan dihidrotestosteron (DHT) juga berkontribusi terhadap kecepatan dan kepadatan pertumbuhan rambut wajah.
Selain faktor biologis, penelitian juga menunjukkan bahwa kumis dan janggut memengaruhi persepsi sosial. Studi oleh Dixson & Vasey (2012) dan Neave & Shields (2008) menemukan bahwa pria berjanggut sering dianggap lebih maskulin, dominan, dan memiliki status sosial lebih tinggi.Â
Dari sisi kesehatan, penelitian oleh Dawber (1982) menunjukkan bahwa janggut dan kumis dapat melindungi kulit dari sinar UV, sementara studi oleh Ebling (1974) menemukan bahwa kumis membantu menyaring alergen dan debu, yang dapat mengurangi risiko alergi dan masalah pernapasan.
Jadi apa sebenarnya rahasia di balik bentuk kumis dan janggut seseorang?
1. Faktor Genetika: Mengapa Bentuk Kumis dan Janggut Berbeda?
Secara ilmiah, pertumbuhan kumis dan janggut dipengaruhi oleh hormon testosteron dan dihidrotestosteron (DHT). Kedua hormon ini merangsang folikel rambut di wajah pria, menyebabkan pertumbuhan rambut yang lebih lebat dibandingkan wanita.