Keduanya terdiam sejenak, tenggelam dalam kenangan manis tentang Mentari yang kini hanya bisa mereka kenang.Â
Ayah dan ibu menyadari bahwa mereka selama ini mengejar impian dan harapan pribadi, tanpa memikirkan apa yang benar-benar penting bagi Mentari, kasih sayang dan penerimaan tanpa syarat.
Seiring dengan pertemuan itu, mereka berjanji pada diri mereka masing-masing untuk menghidupkan kembali makna cinta yang telah diajarkan Mentari, bahkan jika anak kecil itu kini tak lagi ada.
Mereka memutuskan untuk berdamai dengan masa lalu, dan memulai kembali hidup dengan hati yang lebih terbuka dan penerimaan yang lebih tulus.Â
Meski kehilangan Mentari akan selalu menjadi luka, mereka tahu bahwa ia telah meninggalkan pelajaran terindah tentang cinta yang tulus dan penerimaan yang sesungguhnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H