Mohon tunggu...
Nuning Sapta Rahayu
Nuning Sapta Rahayu Mohon Tunggu... Guru - Guru Pendidikan Khusus/Narasumber GPK/Narasumber Praktik Baik IKM

Seorang Guru Pendidikan khusus yang aktif dalam kegiatan literasi, Organisasi Profesi dan berbagai kegiatan terkait Dunia Pendidikan Khusus dan Pendidikan Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Cerpen: Gambar dan Senyum Terakhir Mentari

5 November 2024   21:38 Diperbarui: 10 November 2024   16:31 347
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Mentari lesu. (Sumber: Pixabay/Artur Pawlak)

Keduanya terdiam sejenak, tenggelam dalam kenangan manis tentang Mentari yang kini hanya bisa mereka kenang. 

Ayah dan ibu menyadari bahwa mereka selama ini mengejar impian dan harapan pribadi, tanpa memikirkan apa yang benar-benar penting bagi Mentari, kasih sayang dan penerimaan tanpa syarat.

Seiring dengan pertemuan itu, mereka berjanji pada diri mereka masing-masing untuk menghidupkan kembali makna cinta yang telah diajarkan Mentari, bahkan jika anak kecil itu kini tak lagi ada.

Mereka memutuskan untuk berdamai dengan masa lalu, dan memulai kembali hidup dengan hati yang lebih terbuka dan penerimaan yang lebih tulus. 

Meski kehilangan Mentari akan selalu menjadi luka, mereka tahu bahwa ia telah meninggalkan pelajaran terindah tentang cinta yang tulus dan penerimaan yang sesungguhnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun