Lalu apa yang harus dilakukan guru untuk berubah dari teacher center ke student center?
1. Merancang Media Pembelajaran Yang Mengakomodir Kebutuhan Siswa
Guru tidak boleh kosongan ketika akan mengajar ke kelas, saya masih ingat ketika guru saya dulu masuk ke kelas hanya dengan membawa kapur atau spidol, buku paket lalu berdiri di depan kelas dan menjelaskan kepada siswa tentang materi yang akan diajarkan, terakhir sekretaris diminta mencatat materi yang ada di buku ke papan tulis kemudian siswa diminta menyalinnya.
Saya pernah melakukan hal seperti itu dan jawaban siswa sangat mengejutkan, "bisa dak pak difotokopi atau difoto?" atau "ada dak pak materi itu di google?", kendati apa yang dilontarkan itu bisa dikatakan tidak sopan, namun jika melihat zamannya hal itu adalah suatu hal yang sangat lumrah, mengingat kemudahan teknologi yang memang bisa digunakan untuk hal-hal tersebut.
Oleh karena itu guru tidak boleh kosongan, guru harus kreatif untuk merancang suatu media pembelajaran untuk mengkomunikasikan materi yang akan diajarkan kepada siswa sehingga siswa mampu menerimanya sesuai dengan nalar kritis yang dimilikinya.
Dalam mengajarkan mata pelajaran IPS utamanya untuk menarik perhatian siswa saya biasanya menggunakan model TTS yang dibuat dengan menggunakan crossword kemudian saya juga pernah menggunakan wordwall untuk mendisain game pembeljaran IPS sehingga siswa tertarik untuk mempelajari materi tersebut.
Paling sederhana jika ke kelas saya pasti membawa globe atau peta sebagai media siswa untuk belajar materi seperti persebaran kerajaan di Indonesia atau pembagian wilayah benua Asia atau lainnya.
Bahkan saya pernah membuat video pembelajaran tentang materi Benua Asia dan ASEAN agar siswa lebih tertarik dalam mempelajari materi yang diajarkan sesuai dengan kodrat zamannya.
2. Menggunakan Model Pembelajaran Yang Sesuai Dengan Gaya Belajar Siswa
Saya masih ingat ketika pembelajaran Geografi di SMP dulu (waktu itu matapelajaran di SMP belum dirampingkan menjadi rumpun IPS dan IPA seperti saat ini) beliau selalu meminta saya dan siswa lainnya untuk menghafal pengertian, nama-nama negara atau mengerjakan soal-soal LKS untuk memahami materi yang diajarkan.
Jika hal itu kita terpkan saat ini, bisa jadi siswa akan lekas bosan dengan apa yang kita ajarkan, oleh karena itu kita harus menggunakan model/metode pembelajaran dalam menyampaikan materi kepada siswa.