Mohon tunggu...
Nugroho Endepe
Nugroho Endepe Mohon Tunggu... Konsultan - Edukasi literasi tanpa henti. Semoga Allah meridhoi. Bacalah. Tulislah.
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Katakanlah “Terangkanlah kepadaku jika sumber air kamu menjadi kering; maka siapakah yang akan mendatangkan air yang mengalir bagimu?” (67:30) Tulisan boleh dikutip dengan sitasi (mencantumkan sumbernya). 1) Psikologi 2) Hukum 3) Manajemen 4) Sosial Humaniora 5) Liputan Bebas

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Presidenku Pahlawanku..

10 November 2020   02:38 Diperbarui: 10 November 2020   16:33 226
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

***

Sekarang, siapa yang dinamakan pahlawan itu? Untuk pahlawan 2020, di era pandemi ini, maka memang para dokter, perawat, relawan, ara penyintas covid19, adalah juga pahlawan. Rakyat juga pahlawan. Orang tua kita juga pahlawan. Bapak ibu guru juga. 

Namun menurut saya, konteks 10 November ini, pahlawan itu adalah para presiden negara kita.  Pak Jokowi dengan pembangunannya, Pak SBY, Bu Megawati, Pak Habibie, Gus Dur, Pak Harto, dan bung Karno. Dan jangan lupa, kita juga pernah punya presiden darurat. Yakni Mr Sjafrudin Prawiranegara. Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) adalah penyelenggara pemerintahan Republik Indonesia periode 22 Desember 1948 - 13 Juli 1949, dipimpin oleh  Mr Syafruddin Prawiranegara. 

*** 

Jas Merah, demikian kata Bung Karno. Jangan sekali-kali melupakan sejarah. Presiden Sukarno, adalah Bapak Bangsa yang sangat percaya diri, bahkan ketika bangsa Asia belum mampu berdiri tegak dengan bangsa lain. Apalagi Indonesia, yang masih disebut sebagai Hindia Belanda. Bung Karno, adalah pahlawan sejati yang mengukuhkan republik ini sejajar dan percaya diri bahkan di awal kelahirannya.

Saya sudah sampai ke Jerman. Dan nama di sana ketika kita mneyebut Indonesia, adalah "Sukarno... yes.. Sukarno...".

Saya juga alhamdulillah sudah ke Mekah Medinah. Dan pohon yang terkenal di sana, adalah Pohon Sukarno. Pohon yang dihadiahkan kepada Raja Saudi ketika berkunjung ke sana.

Saya punya kawan dari Rusia, dan nama yang sering disebut adalah "Sukarno".

Saya juga punya sahabat dari Egypt (Mesir), dan mereka suka berkisah tentang Bung Karno yang menolak diajak Presiden Gamal Abdul Nasser di suatu malam karena merasa lelah.  Bayangkan "presiden anyaran" berani menolak  tawaran tuan rumah di negara orang. 

Bung Karno pula yang buru-buru membentuk pemerintahan darurat, 1948,  ketika tahu risiko akan adanya kevakuman pemerintahan ketika itu. 

Kabinet yang dibentuk pun dinamakan sebagai Kabinet Darurat. Hal ini atas inisiatif Bung Karno, sesaat sebelum pemimpin Indonesia saat itu,  Bung Karno dan Bung Hatta ditangkap Belanda pada tanggal 19 Desember 1948. mereka sempat mengadakan rapat dan memberikan mandat kepada Syafruddin Prawiranegara untuk membentuk pemerintahan sementara di Sumatera. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun