Gubug-gubug yang kurang jendela. Duka dan dunia sama-sama telah tua. Sorga dan neraka keduanya usang pula.Â
Dan Georgia? Ya, Tuhan Setelah begitu jauh melarikan diri, masih juga Georgia menguntitnya.
Oiya, ada satu-dua rekaman pembacaan sajak dari buku ini yang bisa kita dengarkan di Youtube. Dibaca oleh Rendra sendiri. Salah satunya adalah Rick Dari Corona. Mungkin jika ada pembaca yang penasaran seperti apa gaya bicaranya saat membaca sajak, bisa mencoba link berikut ini.
Sementara buku kumpulan sajak Balada Orang-Orang Tercinta membuktikan bahwa kita bisa menulis cerpen dalam bentuk sajak atau puisi. Contoh yang ingin saya ketengahkan adalah Balada Lelaki-Lelaki Tanah Kapur dan Balada Atmo Karpo. Bisa dibilang, kedua sajak ini yang menjadi favorit saya dalam buku ini. Keduanya terasa seperti film pendek. Sangat visual dan ujungnya mengguncang.
Balada Lelaki-Lelaki Tanah Kapur menceritakan bagaimana penduduk desa yang dipimpin Ki Lurah Kudo Seto berperang melawan gerombolan penyamun. Berkat kepiawaian seorang Rendra, kita bisa mencium bau udara malam yang menerbangkan debu bercampur aroma keringat dan darah. Dan bagi yang tidak keberatan saya kasih spoiler, klimaksnya adalah sebagai berikut...
Lurah Kudo Seto / bagai trembesi bergetah / dengan tenang menapak / seluruh tubuhnya merah.
Sampai di teratak / istri rebah bergantung pada kaki / dan pada anak lelakinya ia berkata: / "Anak lanang yang tunggal! / kubawakan belati kepala penyamun bagimu / ini, tersimpan di daging dada kanan."
Kalau Balada Atmo Karpo menceritakan seorang perampok berkuda yang tak terkalahkan, kendati menghadapi kepungan penduduk desa Anehnya, berkali-kali dia berteriak, " Majulah Joko Pandan! Di mana ia? Majulah ia kerna padanya seorang kukandung dosa!".Â
Akhirnya Sang Joko Pandan menantang dan membunuh Atmo Karpo. Di akhir kisah, kita akan terpana mengetahui siapa Joko Pandan itu dan apa hubungannya dengan Atmo Karpo. Tidak, kali ini saya tidak memberi spoiler.
Selain sajak bertema 'action' seperti di atas, di buku ini juga ada sajaknya yang berbau horor. Judulnya Balada Sumilah. Kisahnya tentang seorang gadis yang punya pacar seorang pejuang, nyaris diperkosa tentara Belanda.Â
Yang nyaris diperkosa si gadis lho, bukan si pejuang. Bukannya bersimpati, sang pejuang justru jijik dan meninggalkannya. Sang gadis terluka hatinya dan mati di pinggir kali. Sejak saat itu, arwah si gadis terus bergentayangan. Tiap malam mampir di tiap desa sambil terus berkata...