Kedua, jalur Jalan Kaki atau Jembatan Kayu: Membangun jalur atau jembatan kayu yang memungkinkan pengunjung menjelajahi hutan mangrove tanpa merusak habitatnya.
Ketiga, Pusat Informasi dan Interpretasi: Mendirikan pusat informasi di dekat hutan mangrove untuk menyediakan edukasi dan materi tentang ekosistem dan upaya konservasi.
Keempat, Workshop dan Program Pendidikan: Menyelenggarakan workshop dan program pendidikan untuk sekolah atau kelompok masyarakat mengenai pentingnya hutan mangrove dan bagaimana cara melindunginya.
Dengan pendekatan yang bijaksana dan berkelanjutan, ekowisata dapat berfungsi sebagai alat yang efektif untuk melindungi dan mempromosikan hutan mangrove sambil memberikan manfaat kepada masyarakat lokal dan pengunjung.
Dan terakhir, untuk bergantung pada infrastruktur yang ramah lingkungan, untuk mengurangi penggunaan bahan bakar fosil, untuk melestarikan tanaman dan satwa liar setempat, namun tetap mendukung ekosistem alam dan budaya. Nah, itulah beberapa prinsip ekowisata yang harus kita pahami sebelum mengetahui pentingnya ekowisata. Berbagai pakar memiliki kebijakan yang berbeda-beda. Namun, inti dari semuanya tetap sama, yaitu secara umum dapat disimpulkan sebagai wisata alam, berkelanjutan secara ekologis, edukasi lingkungan, bermanfaat bagi masyarakat setempat, dan menghasilkan kepuasan wisatawan. Moga bermanfaat****
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H