Mohon tunggu...
I Nyoman Tika
I Nyoman Tika Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Kimia Undiksha - Hoby menanam anggur

Jalan jalan dan berkebun

Selanjutnya

Tutup

Nature

Bisakah Ekowisata Hutan Mangrove Dapat Menyelamatkannya?

4 Agustus 2024   06:26 Diperbarui: 6 Agustus 2024   19:43 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wisata hutan Manggrove (Sumber: Fb. Agus Diana) 

Menekankan nilai otoritas dan masyarakat setempat yang bertanggung jawab untuk menunjukkan tuntutan masyarakat dan memberikan manfaat konservasi.

Untuk fokus pada persyaratan zonasi pariwisata regional ditambah rencana administrasi wisatawan untuk daerah atau kawasan alami, yang diharapkan berubah menjadi destinasi ekologi.

Untuk mengatur keuntungan dengan pemeliharaan dan pelestarian ekosistem dan zona yang dilindungi.

Ikuti untuk mengetahui bahwa pengembangan pariwisata tidak melampaui batasan ekonomi dan ekologi dari perubahan yang dapat diterima sebagaimana yang diidentifikasi oleh para peneliti dalam bantuan kepada masyarakat setempat.

Untuk berupaya meningkatkan manfaat finansial bagi negara, masyarakat, dan perdagangan lokal, terutama individu yang tinggal di dekat kawasan alami dan yang dilindungi.

HUTAN MANGROVE

Mangrove adalah pohon yang toleran terhadap garam, semak dan pakis yang juga disebut halofit, dan beradaptasi untuk hidup di kondisi pantai yang keras. Mereka mengandung sistem penyaringan garam yang kompleks dan sistem akar yang kompleks untuk mengatasi perendaman air asin dan aksi gelombang. Mereka beradaptasi dengan kondisi rendah oksigen di lumpur yang tergenang air,namun kemungkinan besar tumbuh subur di bagian atas zona intertidal.

Bioma bakau, sering disebut hutan bakau atau mangal, adalah habitat hutan asin atau semak belukar yang dicirikan oleh lingkungan pengendapan pesisir, tempat sedimen halus (seringkali dengan kandungan organik tinggi) berkumpul di kawasan yang terlindung dari aksi gelombang berenergi tinggi. Hutan bakau berfungsi sebagai habitat penting bagi beragam spesies perairan, menawarkan ekosistem unik yang mendukung interaksi yang rumit antara kehidupan laut dan vegetasi darat. Kondisi salinitas yang dapat ditoleransi oleh berbagai spesies bakau berkisar dari air payau, melalui air laut murni (salinitas 3 hingga 4%), hingga air yang terkonsentrasi melalui penguapan hingga lebih dari dua kali salinitas air laut (salinitas hingga 9%).

Mulai tahun 2010, teknologi penginderaan jauh dan data global telah digunakan untuk menilai wilayah, kondisi, dan laju deforestasi hutan bakau di seluruh dunia. Pada tahun 2018, Inisiatif Pengawasan Mangrove Global merilis data dasar global baru yang memperkirakan total luas hutan bakau dunia pada tahun 2010 adalah 137.600 km2 (53.100 mil persegi), yang mencakup 118 negara dan wilayah. Sebuah studi tahun 2022 tentang kerugian dan keuntungan lahan basah pasang surut memperkirakan penurunan bersih luas mangrove global sebesar 3.700 km2 (1.400 mil persegi) dari tahun 1999 hingga 2019.Hilangnya hutan bakau terus berlanjut karena aktivitas manusia, dengan laju deforestasi global tahunan diperkirakan sebesar 0,16%, dan laju deforestasi per negara sebesar 0,70%. Penurunan kualitas hutan bakau yang tersisa juga menjadi perhatian penting.

Ada minat terhadap restorasi mangrove karena beberapa alasan. Mangrove mendukung ekosistem pesisir dan laut yang berkelanjutan. Mereka melindungi daerah sekitar dari tsunami dan kejadian cuaca ekstrem. Hutan bakau juga efektif dalam penyerapan dan penyimpanan karbo. Keberhasilan restorasi mangrove mungkin sangat bergantung pada keterlibatan pemangku kepentingan lokal, dan penilaian yang cermat untuk memastikan bahwa kondisi pertumbuhan akan sesuai dengan spesies yang dipilih.Hari Internasional untuk Konservasi Ekosistem Mangrove diperingati setiap tahun pada tanggal 26 Juli.

Ekosistem adalah lingkungan tempat berbagai jenis organisme hidup dan bertahan hidup dengan saling bergantung satu sama lain. Ekosistem menciptakan kehidupan biologis melalui rantai makanan dan jaring makanan. Namun, pariwisata berarti bepergian dari satu tempat ke tempat lain untuk relaksasi mental atau bersantai setidaknya selama 24 jam dan tidak lebih dari satu tahun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun