Aku gamang, genggamanku terlepas.
Di sampingku, teronggok selembar kertas yang tampak menyedihkan. Tulisan-tulisan di atasnya memburam. Aku terbata mengeja yang tersisa.
SURAT KETERANGAN KEMATIAN. Bayi yang baru lahir, tiga hari kemarin, tiga tahun yang lalu.
"Itu dia, di atas pohon!"
Lima senter tersorot padaku. Rasanya, aku seperti penyanyi yang disambut naik ke panggung, tapi kali ini diminta turun.
Aku menurut, tanpa perlawanan. Menggenggam kertas yang telah menjadi bubur. Pikiranku yang tadi meliar, kini hampa dan kosong.
"Sudah jangan kabur lagi. Kamu lebih aman bersama kami," ujar makhluk berbaju putih. Dia bicara dengan seseorang melalui HT, "Dok, kami sudah menemukan 307!"
Aku tertawa-tawa. Cekikikan. Bernyanyi.
Entah kenapa, rasanya mereka lucu sekali!
***
N. Setia Pertiwi