Cerita ini merupakan fragmen terakhir dari rangkaian omnibus Tenggelam di Langit. Bacalah 12 fragmen sebelumnya, untuk menikmati keindahan semesta mereka dengan lebih utuh.
***
Fragmen 13. Dialog Tanpa Nama
Karagan lebih cantik malam ini. Tersenyum manis dalam siraman gerimis bulan November. Sebaris janji kokoh berpilin, bersama doa-doa dan restu semesta. Dua nama: Neira Gautama dan Reno Arka Jayanto tertera pada rangkaian bunga nila dan jingga. Acara besar terselenggara di taman kota yang sudah lama bertransformasi menjadi balai terbuka.
Orang kedua:Â Haruskah kita membuat acara malam-malam, Ren?
Orang pertama: Tidak ada keharusan, Nei. Ini keperluan.
Orang kedua: Keperluan apa?
Orang pertama: Menahan Ayah lebih lama di Karagan.
Orang kedua: Kamu yakin dia bukan Pak Mandala?
Orang pertama: Kamu pasti mengerti, naluri hati tidak bisa dibohongi.
Orang kedua: Kenapa kamu tidak mendesaknya waktu itu?