Mohon tunggu...
N. Setia Pertiwi
N. Setia Pertiwi Mohon Tunggu... Seniman - Avonturir

Gelandangan virtual

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Halimun Terakhir #11

25 September 2018   08:11 Diperbarui: 25 September 2018   08:46 455
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Habis sudah kerusuhan. Cukup sudah perlawanan. Berakhir sudah medan perang. Ujung pencarianku tertambat pada nisan bisu yang enggan untuk berkisah.

Perlahan dan tak mampu kujabarkan dengan rasio akal pikiran, kekosongan itu terisi oleh perasaan baru yang lama kukenal. Hangat dan nyaman. Mengalir tenang hingga penuh dan berkelimpahan. 

Aku tersenyum tipis. Mendengar bisikan lembut yang tak bisa diwakilkan oleh bahasa maupun aksara.

Bertahun-tahun, setelah jutaan langkah, goresan luka, tangisan rindu, sakit hati, kini terbayar sudah. Tuntas. Lunas.

Hatiku terpuaskan oleh paham yang tak mudah dijelaskan. Aku menatap penuh kasih pada dua huruf dari kayu yang tergolek di batu pusara. Tanpa ketakutan, kekhawatiran, maupun keinginan.

Bahkan, aku kini kehabisan pertanyaan. Aku tidak butuh alasan, waktu, dan semua yang cuma batas dimensi. 

Aku turut bahagia, Ayah menemui cintanya sendiri. Setiap kita juga, nanti. Pasti.

Ringan, aku berdiri. Berjalan tanpa beban.

Masih mengulum senyum, aku kembali ke pelataran api unggun. Menyerap senyap, menghangatkan diri. Tidak dengan kobaran api, melainkan nurani.

"Ayah pernah cerita soal Neira?"

"Anak sahabatnya itu? Ya, dia cerita banyak. Gadis yang baik."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun