Mohon tunggu...
N. Setia Pertiwi
N. Setia Pertiwi Mohon Tunggu... Seniman - Avonturir

Gelandangan virtual

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Lembah Halimun #10

24 September 2018   18:07 Diperbarui: 25 September 2018   06:42 559
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Beruntung, sarapan pagi ini tidak buruk. Yovan koki terbaik yang pernah dimiliki pecinta alam kampusku. Tapi, aku seperti sedang mengunyah karet. Peristiwa semalam menonaktifkan sensor lidahku. Menurunkan fungsi-fungsi organ dan syaraf secara simultan.

"Van, tinggal dua pos kan? Saya pergi dulu ya. Sampai ketemu di pos terakhir."

"Mau kemana, Ren?"

"Kemana saja angin membawa."

"Gila. Serius lah."

"Sudah jelas kan? Orang tadi malam pasti Om Jay atau Ayah."

"Yakin? Kalau beruang bagaimana?"

"Haish! Mana ada beruang sekurus itu. Lari pakai dua kaki pula."

"Kalau siluman?"

Aku berdecak gusar. "Sudah ah. Mau siluman, setan, atau kasuari, asalkan bisa jadi petunjuk, bakal tetap saya kejar."

Sebelum Yovan sempat membalas, aku bergegas lenyap dari hadapannya. Menuju kediaman makhluk halimun semalam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun