6. Perbandingan adalah bencana
Banyak hal di linimasa yang tampak begitu indah. Pasangan baru yang bahagia, bayi imut nan menggemaskan, dan foto-foto liburan keluarga sampai ke Kutub Selatan. Apapun yang tertangkap mata, jangan pernah membandingkannya dengan kondisi dan pasangan kalian. Disaster.
Keraguan timbul dari pembandingan. Dan, pembandingan hanya akan berlanjut menjadi pembandingan selanjutnya. Kalian juga ingin diterima apa adanya kan? Usahakan saja yang terbaik versi kalian.
Ketika banyak godaan, tarik nafas dalam. Kalian hanya sedang menontoni film dengan pemeran yang kalian kenal. What you had witnessed might be a show. Banyak di antara keindahan itu hanya ilusi dan katarsis belaka. Santai saja.
7. Mau dibawa ke mana?
Poin ini krusial. Pernikahan kalian, mau dibawa kemana? Bicarakan hingga sedetailnya. Perkara amal, keuangan, anak, karir, dan segala impian bersama. Satu tujuan akan selalu menuntun orang-orang agar tetap beriringan.
Adakan rapat romantis kalian berdua tepat setelah menikah. Catat hasilnya. Fleksibel saja, yang penting kalian selalu ingat bahwa kalian memiliki visi dan misi yang ingin kalian wujudkan berdua, bertiga, berempat, berlima, dan seterusnya.
Tidak perlu canggung. Ini ampuh untuk menyelamatkan kalian dari poin-poin berbahaya sebelumnya.
8. Bongkar dan tertawakan
Masa lalu biarlah masa lalu. Tapi hati-hati, dia bisa kembali membayang di masa yang akan datang. Maka dari itu, sebelum teror masa lalu itu hadir, bongkar!
Ceritakan segala kegagalan, kebodohan, penyesalan, dan tertawakan bersama. Berdamailah. Garis waktu yang saat ini sedang berjalan, hanyalah milik kalian.