Mohon tunggu...
Novi Setiany
Novi Setiany Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar

Kehidupan adalah universitas tempat menimba ilmu

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Cerpen | Bab Satu

20 April 2019   21:28 Diperbarui: 20 April 2019   21:35 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Leo segera memijit bel rumah Riana. Tak lama kemudian, sosok perempuan berumur tiga puluhan keluar dari balik pintu.

"Eh, nak Leo," sambutnya.

"Tante," balas lelaki itu sambil mencium punggung tangan mama Riana.

"Mau jemput Riri, ya?"

"Iya, Tan."

"Tuh anak, tante kira enggak bakalan sekolah. Soalnya baru bangun, sih," ucap mama Riana.

Leo hanya tersenyum. Mama Riana mempersilakan sahabat anaknya itu masuk.

"Mau minum apa?"

"Enggak usah tan, sebentar kok," balas Leo.

Perempuan paruh baya itu menganggukkan kepalanya. Ia tersenyum lalu meninggalkan Leo. Dari jauh terdengar suara mama Riana memanggil-manggil Riana agar segera berangkat sekolah, tentunya sambil mengomel.

Leo dan keluarga Riana sudah sangat akrab. Ayah Leo merupakan sahabat karibnya papa Riana sejak SMA. Riri adalah panggilan kesayangan untuk Riana. Hanya orang-orang terdekatnya yang memanggil Riana dengan sebutan itu. Meski orang tua mereka akrab, Leo dan Riri tidak ada niatan untuk dijodohkan. Mereka berfikir bahwa perjodohan adalah sesuatu yang merusak cinta. Jarang sekali terpikirkan oleh orang tua kebanyakan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun