Mohon tunggu...
Novi Setiany
Novi Setiany Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar

Kehidupan adalah universitas tempat menimba ilmu

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Cerpen | Bab Satu

20 April 2019   21:28 Diperbarui: 20 April 2019   21:35 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Iya ...," sahutnya dengan suara setengah serak.

"Lo dimana? Bentar lagi bel."

Mata Riana terbelalak.  Segera ia melihat ke arah jam. Gadis itu langsung meloncat ke bawah kasur lalu berjalan menuju lemari. Tangan kirinya memegang ponsel supaya menempel di kupingnya. Sedangkan tangan kanannya sibuk mencari handuk dan piyamanya di lemari.

"Gue baru bangun," ucapnya.

"Serius? Lima belas menit lagi bel, Ri!"

"Sepuluh menit, gue beres," ucap Riana meyakinkan.

"Gue ke rumah lo sekarang!"

"Jangan. Nanti lo kesiangan."

"Cepetan siap-siap!"

Leo mematikan teleponnya. Riana segera berhambur ke kamar mandi. Ia tau apa yang dikatakan laki-laki itu semalam bahwa Leo takut dihukum adalah bohong. Jikapun benar, lelaki itu hanya takut dihukum oleh Riana. Dipecat jadi sahabat.

Leo yang sedang duduk di kelas segera menuju tempat parkir di pekarangan. Ia menghidupkan motornya berlawanan arah dengan para siswa yang lain lalu memacunya dengan kecepatan tinggi. Sebelas menit berlalu, ia sudah tiba di rumah Riana. Seragamnya yang rapi, kini menjadi lusuh berantakan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun