Mohon tunggu...
Suprihati
Suprihati Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar alam penyuka cagar

Penyuka kajian lingkungan dan budaya. Penikmat coretan ringan dari dan tentang kebun keseharian. Blog personal: https://rynari.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

[Kearifan Lokal] Dongeng Enthit dalam Perspektif Pertanian Berkelanjutan

10 Juli 2023   21:27 Diperbarui: 23 Juli 2023   12:31 1389
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menjadi pengingat perbaikan produksi (kuantitas dan kualitas) semestinya selaras dengan penghargaan. Yuup perlindungan harga produk.  Diharapkan menjadi lantaran berkat peningkatan pendapatan petani. Bukankah ini bagian dari kesejahteraan rakyat.

Aspek people (sosial budaya) Percakapan Enthit dan Dewi Sekartaji berlangsung dalam kawalan sosial budaya setempat. Begitupun pertanian berkelanjutan juga didasarkan pada keberlanjutan yang ditopang oleh kelokalan.

Beberapa indikator empiris yang disertakan adalah pemerataan, partisipasi maupun pemberdayaan. Keragaman sosial budaya nusantara memerlukan strategi pendekatan yang berbeda. Optimalisasi pencapaian indikator sosial budaya berdasarkan rakayasa karakter lokal.

Rancang bangun teknologi yang selaras dengan pemberdayaan sumberdaya manusia setempat. Penyiapan keterampilan tenaga kerja setempat dengan laju perkembangan teknologi. Kearifan lokal sebagai penggerak keberlanjutan tentunya dengan kontekstualisasi.

Aspek ekologi (planet)

Kesetimbangan dengan kondisi lingkungan yang sesuai untuk manusia dan spesies lainnya adalah pilar penyangga pertanian berkelanjutan. Integritas ekosistem, keragaman hayati juga daya dukung lingkungan menjadi parameternya.

Satu bumi untuk kehidupan bersama. Bersama dalam waktu yang bersamaan. Maupun keutuhan antar waktu yang berkelanjutan. Penanganan mempertimbangan keutuhan ekosistem setempat.

Pertanian berkelanjutan tak pernah lekang dengan issue lingkungan global. Hujan asam, pencemaran pupuk pestisida pada air tanah hingga efek rumah kaca dan pemanasan global. Saling mempengaruhi antar sektor usaha.

Wasanakata

Narasi kearifan lokal dongeng Enthit Dongeng dalam perspektif pertanian berkelanjutan. Setiap kita adalah Enthit (Raden Panji Inu Kertapati) dan Ragil Kuning (Dewi Sekartaji) dalam aneka rupa. Pastinya sahabat pembaca Kompasiana berkenan melengkapinya.

Catatan: sebagai penyemangat teruna kebun bersama menyoal kearifan lokal dan pertanian berkelanjutan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun