Mohon tunggu...
Suprihati
Suprihati Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar alam penyuka cagar

Penyuka kajian lingkungan dan budaya. Penikmat coretan ringan dari dan tentang kebun keseharian. Blog personal: https://rynari.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

[Kearifan Lokal] Dongeng Enthit dalam Perspektif Pertanian Berkelanjutan

10 Juli 2023   21:27 Diperbarui: 23 Juli 2023   12:31 1389
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Terpikat dengan kecerdasanmu, cantik. Akulah yang menanam. Ambillah bila kau mau. Seluruh kekayaan dan hatiku hanya untukmu."

"Tidak, Enthit. Hatiku sudah ada yang punya."

Singkat cerita, si Enthit tidak mampu menahan diri mendekati Ragil Kuning yang siaga dengan cundrik senjata tajam untuk melindungi kehormatan diri. Tetiba tampilah wujud asli Raden Panji Inu Kertapati dan Dewi Sekartaji.

Akhir cerita dengan bahagia. Kesetiaan yang teruji oleh aneka kesulitan. Kearifan lokal sarana edukasi tata krama. Penuntun perilaku dalam komunitas ekologis.

Kearifan lokal adalah semua bentuk pengetahuan, keyakinan, pemahaman atau wawasan serta adat kebiasaan atau etika yang menuntun perilaku manusia dalam kehidupan di dalam komunitas ekologis (Keraf, 2002). Salah satu contohnya adalah dongeng Enthit.

Dongeng Enthit dan Revolusi Pertanian

Mari kita sedikit ubah narasi percakapan Enthit dengan Ragil Kuning. Tetap dengan esensi tanya jawab yang dilantunkan dengan nada kenes menggemaskan.

"Enthit..... siapakah yang menanam padi dengan taksiran produktivitas 10 ton/ha ini?"

"Duhai bidadari cantik. Akulah yang menanam padi varietas unggul nasional ini. Membajak tanah dengan traktor tanpa awak atau autonomous tractor. Tanam bibit dengan rice transplanter."

"Memupuknya mengikuti pertanian presisi dengan bantuan bagan warna daun. Nanti aku memanennya dengan mesin panen padi kombinasi (paddy combine harvester). Kombinasi memanen, merontokkan dan menampinya hingga gabah bernas."

Percakapanpun berlanjut sesuai penafsiran penikmat dongeng penyampai kearifan lokal. Bukankah dongeng Enthit ini representasi revolusi pertanian. Mari sejenak simak dinamika pertanian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun